KONFLIK RAJA KEMBAR KERATON SURAKARTA HADININGRAT (2004-2012)
Abstrak: Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui: (1) riwayat singkat Keraton Surakarta, (2) proses
berlangsungnya konflik raja kembar, (3) keadaan Keraton Surakarta pasca
konflik. Penelitian ini menggunakan metode sejarah kritis yang terdiri dari
lima langkah:pemilihan topik, heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan
historiografi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdirinya Keraton Surakarta
berawal adanya peristiwa geger pecinan, yaitu pemberontakan laskar-laskar Cina.
Paku Buwana II berhasil merebut kembali Keraton Kartasura dan beliau
memindahkan Keraton Kartasura ke Desa Solo. Konflik raja kembar Kasunanan Surakarta
ini berawal sejak meninggalnya Paku Buwana XII pada 11 Juni 2004. Keributan
tersebut dipicu oleh persengketaan antara KGPH Hangabehi dengan KGPH Tedjowulan
yang lahir dari ibu yang berbeda tentang pewaris tahta kerajaan. Dalam tradisi
Jawa, pengganti raja yang adalah anak lelaki tertua dari permaisuri, sementara
sampai Paku Buwana XII meninggal tidak mengangkat seorang permaisuri. Saat ini,
keadaan Keraton Surakarta menjadi semakin memburuk. Meskipun rekonsiliasi telah
dilaksanakan dan disepakati, realisasi dari hasil rekonsiliasi belum
terlaksana.
Kata kunci: keraton surakarta,
konflik, raja kembar
Penulis: RISTI EVIANA
Kode Jurnal: jpsejarah&umumdd120012