Pengaruh Pemberian Dosis Hormon Metiltestosteron yang Berbeda Terhadap Tingkat Keberhasilan Pembentukan Monosex Jantan Ikan Niasa (Psedotropheus auratus)
ABSTRAK: Salah satu cara untuk
memproduksi benih tunggal kelamin adalah dengan cara teknologi sex reversal.
Suatu penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium Perikanan, fakultas
Peternakan – Perikanan Universitas Muhammadiyah Malang, pada bulan Juli –
September 2006. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis hormon
metiltestoteron yang berbeda terhadap keberhasilan pembentukan kelamin jantan
ikan niasa (Psedotropheus).
Metode: Materi yang digunakan adalah benih ikan niasa yang berumur 7
hari. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
dan menggunakan 4 perlakuan dosis hormon metiltestosteron yang berbeda,
meliputi : A (0 mg/l), B (2,5 mg/l), C (5 mg/l), dan D (7,5 mg/l).
Masing-masing perlakuan diulang 3 kali.
Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dosis hormon metiltestosteron
yang berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap keberhasilan pembentukan kelamin
jantan maupun kelulushidupan ikan niasa. Persentase keberhasilan pembentukan
kelamin jantan dan kelulushidupan yang lebih tinggi diperoleh pada perlakuan C
(5 mg/l), yaitu dengan nilai masing-masing 84,81% dan 73,33%. Faktor yang
menyebabkan tidak berpengaruhnya perlakuan terhadap pembentukan monosex jantan
ikan niasa diduga karena faktor dosis dan lama perendaman yang tergolong masih
rendah, serta faktor suhu air yang rendah saat perendaman. Untuk mendapatkan
hasil monosex jantan yang optimal sebaiknya digunakan suhu yang optimum untuk
pertumbuhan dan kelulushidupan ikan uji. Selain itu juga dapat menggunakan
dosis yang rendah tetapi perendamannya lebih lama.
Kata kunci: ikan niasa, sex
reversal, hormon metiltestosteron, monosex jantan, kelulushidupan
Penulis: Riza Rahman Hakim
Kode Jurnal: jpperikanandd070015
