Pembentukan Padatan Semi Kristalin dan Ko-kristal Parasetamol
Abstrak: Penyusunan ulang
susunan molekul dalam ruang kisi 3 dimensinya seperti modifikasi bentuk kristal
dan ko-kristalisasi diketahui dapat meningkatkan sifat fisiko
kimia dari suatu bahan seperti kelarutan. Parasetamol, antipiretik yang
umum digunakan, memiliki sifat agak sukar larut dalam air. Di sisi lain, asam
oksalat merupakan bahan yang larut dalam air yang dilaporkan mampu meningkatkan
kelarutan senyawa yang sukar larut melalui pembentukan ko-kristal. Penelitian
ini bertujuan untuk mengkarakterisasi profil kristalinitas parasetamol dan asam
oksalat setelah peleburan dan pengaruhnya terhadap kelarutan parasetamol. Hasil
percobaan menunjukkan terbentuknya puncak endotermik baru di 109,5o
dan 152,2o pada Differential Scanning Calorimeter (DSC)/ Differential
Thermal Analyzer (DTA); perubahan spektrum di antara 2,680-2,710 cm-1 dan 835 cm-1 pada Fourier Transform
Infra Red (FTIR), puncak baru pada suhu 2θ = 28o dan 17o
pada difraktogram Powder X-Ray Diffractometer (PXRD) yang secara keseluruhan
mengindikasikan pembentukan ko-kristal. Selain itu, pengurangan intensitas pada
puncak-puncak difraktogram mengindikasikan pembentukan semi kristalin dari
parasetamol. Kedua fenomena tersebut menunjukkan peningkatan kelarutan
parasetamol dari 12,98 ± 0,03 mg/mL menjadi 130,30 ± 0,03 mg/mL.
Kata kunci: Parasetamol, Asam
oksalat, Semi kristalin, Ko-kristal
Penulis: Okky Dwichandra
Putra, Ilma Nugrahani, Slamet Ibrahim, dan Hidehiro Uekusa
Kode Jurnal: jpfarmasidd120003
