PEMANFAATAN KULIT SINGKONG SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN NATRIUM KARBOKSIMETIL SELULOSA
Abstrak: Kulit singkong
merupakan sumber selulosa yang berlimpah dan murah, dengan kadar selulosa
80-85% dari berat kulit singkong. Tujuan penelitian ini adalah memanfaatkan selulosa
dalam kulit singkong sebagai bahan baku pembuatan natrium karboksimetil selulosa
(Na-CMC), mempelajari pengaruh natrium hidroksida, natrium kloroasetat serta suhu
pada karakteristik Na-CMC seperti perolehan, kemurnian, dan derajat substitusi,
serta menentukan kondisi operasi optimum untuk pembuatan Na-CMC berdasarkan
kemurnian Na-CMC terbesar. Gugus fungsi Na-CMC ditentukan menggunakan Fourier
Transform Infrared Spectra. Mula-mula, kulit singkong dikeringkan dan
dihancurkan sehingga berukuran 50 mesh. Kulit singkong diekstraksi dengan NaOH
10% di suhu 35°C selama 5 jam, untuk melarutkan lignin. Kulit singkong bebas
lignin diekstrak dengan asam asetat 10% dan natrium klorida dengan pemanasan
750°C selama 1 jam untuk melarutkan hemiselulosa sehingga didapatkan selulosa.
Alkalisasi dilakukan dengan mereaksikan selulosa dengan NaOH 10-40% dengan pelarut
isopropil alkohol pada suhu 30°C selama 90 menit, dilanjutkan eterifikasi
dengan natrium kloroasetat 1-5 g pada suhu 50-80°C selama 6 jam. Berdasarkan
hasil penelitian, karakteristik Na-CMC terbaik didapatkan dari alkalisasi selulosa
menggunakan NaOH 20% serta eterifikasi menggunakan 3 g natrium kloroasetat pada
suhu 70 °C. Perolehan Na-CMC yang didapat adalah sebesar 22%, kemurnian 96,20%,
derajat substitusi 0,705; termasuk dalam grade kedua menurut SNI 06-3736-1995.
Kata kunci:
kulit singkong, karboksimetil selulosa, Na-CMC, eterifikasi
Penulis: Shella Permatasari
Santoso, Niko Sanjaya, Aning Ayucitra, Antaresti
Kode Jurnal: jpkimiadd120044
