KAJIAN KOMPOSISI SERANGGA POLINATOR TANAMAN APEL (Malus sylvestris Mill) DI DESA PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG

Abstrak: Pohon  apel  merupakan  salah  satu  jenis  pohon  yang  tidak  dapat  melakukan  penyerbukan sendiri.  Bunga  apel  tergantung  pada  serangga  penyerbuk  atau  serangga  polinator. Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  komposisi  serangga  kanopi  yang  berpotensi sebagai polinator bunga apel dan menganalisis pola kunjungannya. Pengamatan serangga dilakukan  secara  visual.  Pengukuran  faktor  lingkungan  (suhu,  kelembaban,  dan  cahaya). Analisis  data  struktur  komunitas  serangga  pada  saat  musim  berbunga  dan  berbuah didapatkan  dari  nilai  penting  dan  diversitas  (Indeks  Shannon  Wienner). Pola  kunjungan dan komposisi serangga polinator dilakukan dengan membandingkan saat musim berbunga dan musim berbuah. Parameter yang dibandingkan diversitas, kelimpahan dan komposisi. Diversitas  dan  dan  kelimpahan  dibandingkan  dengan  uji  anova,  sedangkan  komposisi dibandingkan dengan IBC (Indeks Bray Curtis). Pola kunjungan harian serangga polinator bunga apel dianalisis dengan membandingkan rata-rata kunjungan pada periode I, II, III, IV,  dan  V.  Serangga  polinator  yang  dikoleksi  pada  perkebunan  apel  musim  bunga  lebih tinggi  yakni  (363  individu)  dari  pada  musim  buah  (151  individu).  Nilai  indeks keanekaragaman  serangga  polinator  pada  saat  musim  berbunga  lebih  tinggi  (2,08) dibandingkan  musim  buah  (1,27).  Kelimpahan  serangga  polinator  antara  musim  bunga dan  buah  signifikan  P  <  0,001.  Kesamaan  serangga  polinator  antara  musim  bunga  dan buah  denga  indeks  Bray  Curtis  sebesar  0,76  untuk  musim  bunga  (AC,  yaitu  jam  07.00-08.15 dengan 12.00-13.15) dan 0,74 untuk musim buah (AB, yaitu jam 07.00-08.15 dengan 09.00-10.15). Analisis faktor lingkungan suhu, kelembaban, dan intensitas cahaya terhadap kelimpahan  serangga  polinator  didapatkan  korelasi  yang  positif  dengan  nilai  R-square yakni 43,2%. 
Kata Kunci: Struktur komunitas, Komposisi serangga polinator, Faktor abiotik
Penulis: Frank Leonardo Apituley, Amin Setyo Leksono, Bagyo Yanuwiadi
Kode Jurnal: jpbiologidd120014

Artikel Terkait :