Faktor Risiko Filariasis di Kabupaten Aceh Jaya
Abstract: Filariasis merupakan
salah satu penyakit menular yang meskipun tidak mematikan tetapi dapat
menyebabkan kecacatan permanen sehingga menurunkan produktivitas. Terdapat
peningkatan kasus filariasis di Aceh. Aceh Jaya merupakan salah satu kabupaten
dengan kasus filariasis terbanyak. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis
faktor risiko kejadian filariasis di Aceh Jaya. Metode: Penelitian ini
menggunakan desain matched case control 1:1. Kelompok kasus adalah semua pasien
dengan filariasis, sementara kontrol adalah semua orang yang tidak menderita
filariasis. Sampel sebanyak 118 orang responden terdiri dari 59 kasus dan 59
kontrol. Hasil: Analisis bivariat menunjukkan bahwa faktor risiko yang
berhubungan dengan kejadian filariasis adalah “Lingkungan Fisik” yaitu
Pemakaian Kawat Kasa OR = 4.13 (95% CI: 1.76-9.68), Konstruksi Dinding Rumah OR
= 3.94 (95% CI: 1.71-9.04), Konstruksi Plafon OR = 2.33 (95% CI:1.10-4.92),
Genangan Air OR = 2.17 (95% CI: 1.03-4.59), dan Keberadaan Semak-semak OR =
4.97 (95% CI: 2.19-11.24), dan “Prilaku” yaitu Kebiasaan Menggunakan Obat
Nyamuk OR = 2.59 (95% 1.20-5.60). Dari analisis multivariat, faktor risiko yang
paling dominan adalah Konstruksi Dinding Rumah dengan OR= 3.69 (95% CI: 1.52-8,
p-value 0.004) dan Keberadaan Semak-semak dengan OR = 4.72; (95% CI:
2.01-11.06, p-value 0.000). Saran: Perlu dilakukan penelitian selanjutnya
mengenai faktor risiko filariasis mulai dari pemeriksaan vektor sampai dengan
pemeriksaan darah tepi pada malam hari sehingga dapat diidentifikasi jenis
bddmikrofilaria yang terdapat di kabupaten Aceh Jaya.
Penulis: Mutia Ulfa Rahmad,
Aulina Adamy, Asnawi Abdullah
Kode Jurnal: jpkesmasdd160243