Terapi Kortikosteroid Oral pada Pasien Baru Kusta dengan Reaksi Tipe 2
ABSTRAK: Reaksi kusta tipe 2
adalah suatu episode inflamasi akut yang timbul dalam perjalanan penyakit
kusta, khususnya terjadi pada pasien kusta tipe lepromatosa yang disebabkan
oleh deposisi kompleks imun. Terapi standar untuk reaksi kusta tipe 2 berat
adalah kortikosteroid. Perjalanan reaksi kusta tipe 2 berat cenderung kronis
dengan rekurensi tinggi sehingga pemberian kortikosteroid yang tidak diawasi
dengan baik akan menimbulkan komplikasi. Tujuan: Untuk mengevaluasi gambaran
pasien dengan reaksi kusta tipe 2 yang mendapat terapi kortikosteroid oral di
Divisi Kusta Unit Rawat Jalan (URJ) Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr.
Soetomo Surabaya. Metode: Studi retrospektif dari data rekam medis pasien baru periode
1 Januari 2009 sampai dengan 31 Desember 2011 dan pengamatan dilakukan sampai
dengan 31 Desember 2013. Hasil: Pasien kusta dengan reaksi tipe 2 yang
mendapatkan terapi kortikosteroid oral sebanyak 112 pasien yang mayoritas
berjenis kelamin laki-laki, berusia 25-64 tahun dan merupakan tipe kusta LL
(Lepromatous Leprosy) sebesar 33%, reaksi terjadi pada saat released from
treament (RFT) sebesar 43,8%. Pasien yang mendapat terapi metilprednisolon
sebesar 65,2% dan yang mendapat terapi metilpredinosolon dengan dosis awal
ekuivalen prednison 30 mg sebesar 32,1%. Pasien yang mendapat terapi lebih dari
satu siklus sebanyak 21,4% dan 8,9% pasien mengalami efek samping
kortikosteroid oral. Simpulan: Reaksi kusta tipe 2 bisa berjalan kronis dan
berulang, sehingga pasien bisa mendapat terapi kortikosteroid dalam jangka lama
dan berulang yang memerlukan monitoring keberhasilan dan efek sampingnya.
Kata kunci: reaksi kusta tipe
2, kortikosteroid oral, efek samping
Penulis: Irma Tarida
Listiyawati, Sawitri, Indropo Agusni, Cita Rosita Sigit Prakoeswa
Kode Jurnal: jpkedokterandd150708