Uji Kepekaan Griseofulvin, Ketokonasol, Itrakonasol, dan Terbinafin terhadap Spesies Dermatofit dengan Metode Mikrodilusi
ABSTRAK: Dermatofitosis adalah
penyakit infeksi yang sering timbul di negara tropis seperti Indonesia.
Prevalensi dermatofitosis pada populasi umum juga tinggi (20%). Jamur
dermatofit adalah agen penyebab penyakit ini, beberapa spesies sudah dilaporkan
resisten terhadap beberapa obat anti-jamur. Tujuan: Mengetahui spesies
dermatofit yang menyebabkan dermatofitosis dan kepekaan griseofulvin,
ketokonasol, itrakonasol dan terbinafin terhadap spesies dermatofit. Metode:
Isolat dermatofit dari pasien yang memenuhi kriteria inklusi di URJ Kesehatan
Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo Surabaya dalam bulan Oktober sampai Desember
2014 dianalisa untuk mengetahui kepekaan terhadap empat obat anti-jamur
(griseofulvin, ketokonasol, itrakonasol, dan terbinafin) menggunakan metode
mikrodilusi. Hasil: Didapatkan tiga puluh pasien yang memenuhi kriteria
inklusi, dengan T. mentagrophytes var. interdigitale sebagai spesies penyebab
terbanyak. Berdasarkan KHM80, semua isolat sudah resisten terhadap obat
anti-jamur yang diperiksa, kecuali T. rubrum masih sensitif terhadap ketokonasol
dan itrakonasol. Simpulan: Berdasarkan KHM80 didapatkan 16,7% isolat sensitif
terhadap griseofulvin, 23,3% terhadap ketokonasol, 16,7% terhadap itrakonasol
dan 20% isolat terhadap terbinafin.
Kata kunci: spesies
dermatofit, uji kepekaan, mikrodilusi
Penulis: Dyah Ratri Anggarini,
Hari Sukanto, Linda Astari, Pepy Dwi Endraswari
Kode Jurnal: jpkedokterandd150709