PERTUMBUHAN KEPITING BAKAU Scylla olivacea DENGAN RASIO JANTAN-BETINA BERBEDA YANG DIPELIHARA PADA KAWASAN MANGROVE
Abstrak: Budidaya kepiting
bakau untuk penggemukan potensial untuk dikembangkan pada kawasan mangrove. Penelitian
ini bertujuan untuk menentukan rasio jantan dan betina yang tepat pada budidaya
penggemukan kepiting bakau (Scylla olivacea) yang dipelihara pada kawasan
mangrove. Penelitian dilaksanakan di kawasan mangrove Kabupaten Pangkep,
Propinsi Sulawesi Selatan. Hewan uji yang digunakan adalah kepiting bakau(S.
olivacea) jantan dan betina berukuran bobot 250 ± 10 g yang ditebar dengan
kepadatan 10 ekor/kurungan. Wadah yang digunakan adalah kurungan bambu
berukuran panjang, lebar, dan tinggi masing-masing 1,0 x 1,0 x 1,0 m3 yang
ditempatkan di kawasan mangrove. Pakan yang digunakan adalah ikan-ikan rucah
dosis 10% dari biomassa kepiting dengan frekuensi pemberian pakan 2 kali sehari
yakni pagi dan sore hari sebesar 30%dan 70%. Penelitian menggunakan rancangan
acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 perlakuan dan 3 ulangan. Sebagai
perlakuan adalah rasio kepiting jantan dan betina, yaitu: 7:3, 6:4, 5:5, 4:6
dan 3:7 ekor/kurungan. Hasil analisis ragam memperlihatkan bahwa rasio jantan
dan betina tidak berpengaruh nyata (p>0,05) pada sintasan kepiting, akan
tetapi berpengaruh sangat nyata (p<0,01) pada pertumbuhan mutlak dan laju
pertumbuhan harian kepiting bakau (S. olivacea). Sintasan yang dihasilkan
berkisar 93,33-100%, pertumbuhan mutlak dan laju pertumbuhan harian kepiting
tertinggi dihasilkan pada rasio jantan dan betina 7:3 dan 6:4 ekor/kurungan yakni
56,99 g dan 1,35%; 56,25 g dan 1,36%/hari sedangkan terendah pada rasio 3:7
ekor/kurungan yakni 28,97 g dan 0,73%/hari.
Kata kunci: kepiting,
pertumbuhan, rasio jantan dan betina, sintasan
Penulis: Muhammad Y. Karim
Kode Jurnal: jpperikanandd160602