MODEL ESTIMASI POTENSI DAN ARAH PENGEMBANGAN LAHAN UNTUK BUDIDAYA TAMBAK DI KABUPATEN CIREBON PROVINSI JAWA BARAT
Abstract: Hingga tahun 2011
pemanfaatan lahan untuk budidaya tambak di Indonesia tercatat baru mencapai 23%
(682.857 ha) dari total 2.963.717 ha estimasi potensi lahan yang ada. Potensi
yang belum termanfaatkan tersebut menjadi salah faktor pemicu terjadinya
ekstensifikasi tambak dengan hamparan yang cukup luas di berbagai kawasan
pantai di Indonesia. Penelitian ini menjelaskan alternatif model estimasi
potensi dan arah pengembangan tambak yang dikelola secara tradisional plus di
Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Estimasi luas tambak eksisting dilakukan melalui
analisis multi-spektral citra landsat 8 (resolusi spasial 30 m) untuk kawasan pesisir Kabupaten
Cirebon. Potensi pengembangan wilayah tambak didekati dengan membangun tiga
sub-model yang terdiri atas; a) potensi konversi lahan (land conversion); b)
ketersedian air (water availability); dan c) zona penyangga (buffer zone).
Hasil estimasi spasial luas tambak eksisting dan model arah pengembangan tambak
diverifikasi melalui observasi lapang dan citra resolusi tinggi (WorldView-2
dan GoogleEarth) yang tersedia secara parsial di beberapa wilayah kawasan
tambak. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa luas tambak di Kabupaten
Cirebon sudah mencapai ± 7.700 ha pada tahun 2014 atau bertambah sekitar 200 ha
sejak tahun 2011. Arah pengembangan lahan potensial terjadi di Kecamatan Losari
sehubungan dengan karakteristik fisik lahan dan status pemanfaatan yang masih
rendah. Potensi dan arah pengembangan tambak tersebut harus dimonitor dan
dievaluasi sehubungan dengan potensi konflik dengan penggunaan lahan pantai
lainnya seperti sektor (pertanian, peternakan, kehutanan, industri, dan
pemukiman) untuk menjamin keberlanjutan dan tingkat produktivitas.
Keywords: potensi; tambak;
Kabupaten Cirebon; Jawa Barat; potential; brackishwater aquaculture; Cirebon
Regency; West Java
Penulis: Tarunamulia, Akhmad
Faisal, Hasnawi
Kode Jurnal: jpperikanandd160435