ANALISIS PINJAMAN DAN BIAYA PINJAMAN DALAM POLA BAGI HASIL USAHA GARAM RAKYAT DI KABUPATEN PAMEKASAN, JAWA TIMUR

ABSTRAK: Masalah keterbatasan modal sering dihadapi dalam pengembangan bisnis pertanian pedesaan. Usaha garam rakyat di Kabupaten Pamekasan juga menghadapinya. Pada umumnya, petanipenggarap memutuskan untuk berpartisipasi dalam sistem bagi hasil, yang menyediakan pinjaman,untuk mengatasi masalah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah : (1) mengestimasi biaya pinjaman yang ditanggung petani penggarap; (2) mengidentifkasi faktor penentu besarnya pinjaman yang diperoleh oleh petani penggarap, dan; (3) mengidentifkasi faktor penentu biaya pinjaman yang ditanggung olehpetani penggarap. Penelitian ini menggunakan teknik purposive dan snowballing sampling. Metodeanalisis yang digunakan adalah analisis biaya pinjaman dan analisis regresi linier berganda. Biaya pinjaman yang harus ditanggung oleh petani penggarap ternyata jauh lebih besar daripada tingkatsuku bunga pinjaman formal. Biaya pinjaman berada dalam kisaran angka 6.00% hingga 93.45% perbulan. Besarnya pinjaman yang diperoleh oleh petani penggarap dipengaruhi secara signifkan olehlama pinjaman, jumlah anggota keluarga petani penggarap, biaya pinjaman, keuntungan yang diterimapetani penggarap, asal daerah petani penggarap, ketersediaan jaminan, sumber pinjaman lain, dan pola bagi hasil. Biaya pinjaman dipengaruhi secara signifkan oleh lama pinjaman, harga garam, produksi garam, ketersediaan jaminan, sumber pinjaman lain, dan pola bagi hasil. Pemerintah perlu bekerjasama dengan perbankan daerah untuk memberikan pinjaman bersubsidi. Hal ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan biaya pinjaman yang sangat tinggi.
Kata Kunci: pinjaman, biaya pinjaman, usaha garam rakyat, pola bagi hasil
Penulis: Campina Illa Prihantini
Kode Jurnal: jpperikanandd160463

Artikel Terkait :