PROSPEK PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN RUMPUT LAUT DI INDONESIA

ABSTRAK: Besarnya potensi sumberdaya rumput laut di Indonesia mempermudah dalam peningkatan produksinya. Hasil panen rumput laut dari alam terutama terdiri atas jenis Gracilaria, Gelidium, dan Sargassum sedangkan hasil budidaya terutama jenis Gracilaria dan Eucheuma. Berdasarkan data yang ada, Indonesia saat ini sudah menempati urutan pertama di dunia dalam produksi rumput laut. Produksi rumput laut Indonesia pada tahun 2009 sudah sebesar 2.963.556 ton. Usaha rumput laut telah berkembang dengan pesat sebagai akibat semakin meningkatnya permintaan pasar baik domestik maupun luar negeri. Namun demikian, permasalahan baik yang merupakan masalah teknis maupun non teknis masih terus akan muncul di dunia industri rumput laut apabila upaya pengembangannya tidak didukung oleh teknologi yang memadai baik dalam budidaya, penanganan, dan pengolahan pasca panen, serta sistem pemasaran yang memadai. Di Indonesia, rumput laut telah banyak diolah menjadi berbagai produk pangan siap saji baik dalam skala industri rumah tangga maupun industri besar, sedangkan pengolahan menjadi bahan setengah jadi kebanyakan hanya dilakukan oleh industri besar karena alasan teknis dan ekonomis. Pengembangan teknologi pengolahan ini sangat prospektif untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk rumput laut. Belum diterapkannya standar mutu rumput laut budidaya terutama di tingkat petani sebagai bahan bakuindustri, menjadi kendala utama bagi pengembangan industri sekunder. Di samping itu, industri sekunder masih juga menghadapi masalah tidak adanya jaminan pasokan bahan baku yang tepat jumlah, mutu dan waktunya.
Penulis: Bagus Sediadi Bandol Utomo
Kode Jurnal: jpperikanandd110478

Artikel Terkait :