Hubungan Antara Gangguan Kognitif dan Depresi pada Lanjut Usia dengan Demensia di Posyandu Lansia Wilayah Surakarta
ABSTRAK: Masalah kesehatan
akibat pertambahan usia (degeneratif) salah satunya yaitu demensia. Demensia
yaitu kumpulan gejala yang disebabkan oleh perubahan pada otak sehingga dapat
mempengaruhi pola pikir, perilaku dan kemampuan untuk melakukan aktifitas
sehari-hari. Gangguan kognitif yaitu penurunan kemampuan kognitif yang meliputi
aspek memori, atensi, visuospasial, kalkulasi dan bahasa. Depresi yaitu salah
satu penyakit mental yang ditandai dengan adanya gangguan mood, gangguan tidur,
penurunan energi dan hilangnya ketertarikan terhadap sesuatu. Tujuan dari
penelitian ini yaitu untuk mengetahui adanya hubungan antara gangguan kognitif
dengan depresi pada lanjut usia demensia di posyandu lansia.Penelitian ini
menggunakan metode penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional.
Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 33 responden dengan teknik total
sampling. Pemilihan sampel yaitu lansia usia 60 tahun – 85 tahun, bisa
berkomunikasi dengan baik, tidak mengalami gangguan visual dan pendengaran
serta demensia. Pemeriksaan untuk menentukan demensia menggunakan alat ukur
Clock Drawing Test. Pengumpulan data menggunakan kuesioner MMSE (Mini Mental
State Examination) untuk penilaian gangguan kognitif dan GDS-SF (Geriatric
Depression Scale-short form) untuk penilaian depresi. Analisis statistik
menggunakan Chi Square dengan degree of confident sebesar 95%. Berdasarkan
hasil analisis statistik didapatkan hubungan antara gangguan kognitif dengan
depresi pada lanjut usia demensia tidak signifikan (p= 0,247>0,05).Tidak ada
hubungan antara gangguan kognitif dengan depresi pada lanjut usia demensia di
posyandu lansia.
Penulis: Yulisna Mutia Sari
dan Ika Yuni Wulansari
Kode Jurnal: jpkesmasdd150193