Modal Sosial dan Partisipasi Masyarakat dalam Penemuan Penderita Tuberkulosis
Abstract: Tuberkulosis
merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama di tingkat global, regional,
nasional, maupun lokal. World Health Organization menggulirkan strategi
directly observed treatment short course (DOTS) dan strategi stop tuberculosis
partnership bertujuan untuk menjangkau semua penderita tuberkulosis. Kedua
strategi tersebut masih belum mampu mencapai target case detection rate (CDR)
secara konsisten. Penelitian ini bertujuan merumuskan model modal sosial dan
partisipasi masyarakat dalam crude death rate. Sasaran penelitian adalah
petugas tuberkulosis dan kader di 30 desa di Kabupaten Karanganyar, Jawa
Tengah. Metode yang digunakan adalah survei dan studi kasus. Hasil penelitian
survei menunjukkan, desa dengan modal sosial yang tinggi mempunyai kemungkinan untuk melampaui target CDR ≥ 70%,
9 kali lebih besar daripada desa dengan modal sosial rendah. Desa dengan
partisipasi masyarakat tinggi mempunyai kemungkinan 7,5 kali lebih besar
daripada desa dengan partisipasi masyarakat rendah. Hasil penelitian studi
kasus menunjukkan, faktor-faktor modal sosial yang berhubungan dengan CDR
terdiri dari dimensi kognitif meliputi kepercayaan dan merasa mempunyai program
tuberkulosis. Dimensi relasional meliputi norma sosial, penanaman jasa pribadi,
kerja sama, dan komunikasi. Dimensi struktural meliputi jejaring dan persatuan.
Faktor-faktor partisipasi yang berhubungan dengan CDR meliputi identifikasi
kebutuhan, menggerakan sumber daya program, dan kepemimpinan.
Keywords: case detection rate;
modal sosial; partisipasi masyarakat; tuberkulosis; social capital; community
participation; tuberculosis
Penulis: Reviono, Endang
Sutisna Sulaeman, Bhisma Murti
Kode Jurnal: jpkesmasdd130560