Hubungan Pergantian Waktu Kerja dengan Pola Tidur Pekerja
Abstract: Gangguan tidur dapat
dialami oleh setiap orang tanpa mengenal status sosial dan pendidikan.
Diperkirakan setiap tahun terdapat 20% – 40% orang dewasa mengalami gangguan
tidur dan 17% diantaranya mengalami masalah serius. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan antara penerapan pergantian waktu kerja (shift) serta
beberapa faktor lain terhadap pola tidur pekerja di bagian produksi sebuah PT
Enka Parahiyangan tahun 2008. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian pola
tidur kurang baik pada kelompok pekerja shift (67,1%) lebih tinggi daripada
non-shift (32,9%). Selain itu, didapatkan odds ratio pola tidur pada pekerja shift
7,1 kali jauh lebih tinggi dibandingkan dengan non-shift. Faktor konsumsi
kafein dan penggunaan obat tidur terbukti dapat memengaruhi pola tidur dan
keduanya terbukti sebagai perancu. Disimpulkan bahwa penerapan shift (pagi,
sore, malam) dapat menyebabkan kejadian pola tidur kurang baik lebih tinggi
daripada non-shift sehingga perlu dilakukan peninjauan kembali penerapan rotasi
shift oleh perusahaan. Pekerja disarankan agar menjaga jadwal tidur,
menghindari konsumsi minuman berkafein, serta menggunakan obat tidur.
Penulis: Yuli Amran, Putri
Handayani
Kode Jurnal: jpkesmasdd120408