Pemilihan Jenis Hasil Hutan Bukan Kayu Potensial dalam Rangka Rehabilitasi Hutan Lindung (Studi Kasus Kawasan Hutan Lindung KPHL Rinjani Barat, Nusa Tenggara Barat)
Abstract: Salah satu strategi
dalam upaya rehabilitasi hutan lindung adalah pemilihan jenis Hasil Hutan Bukan
Kayu (HHBK) yang tepat. Selain sesuai dengan lokasi yang akan direhabilitasi,
jenis HHBK yang dipilih juga harus mempunyai potensi manfaat secara ekologi
sehingga fungsi pokok hutan lindung terjaga. Penelitian ini bertujuan untuk
melakukan analisis pemilihan jenis-jenis HHBK potensial dalam rangka
rehabilitasi hutan lindung dengan mengambil studi kasus di hutan lindung KPHL
Rinjani Barat, Nusa Tenggara Barat. Penelitian terdiri dari tiga tahap yaitu
persiapan (pengumpulan data pendukung dan desk study), pengamatan lapangan
(biofisik dan sistem perakaran jenis HHBK), dan analisis data (kesesuaian
jenis, nilai Indeks Jangkar Akar dan Indeks Cengkeram Akar). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pemilihan jenis HHBK potensial dapat didasarkan pada tingkat
kesesuaian jenis di kawasan yang akan direhabilitasi dan potensi sistem
perakarannya dalam mencegah longsor dan erosi. Berdasarkan hasil yang diperoleh
jenis HHBK yang potensial dikembangkan dalam kerangka rehabilitasi hutan
lindung di KPHL Rinjani Barat adalah jenis HHBK penghasil buah seperti durian,
mangga, manggis, sukun, alpukat, sawo, dan kemiri. Jenis HHBK sebagai sumber
bahan bakar nabati yaitu nyamplung dan penghasil minyak atsiri yaitu kayu
putih. Beberapa faktor pembatas yang perlu diperhatikan dalam pengembangan
jenis potensial tersebut adalah kemiringan lereng yang curam, tanah dengan
tekstur didominasi fraksi pasir dan rendahnya unsur hara, serta iklim berupa
bulan kering yang cukup panjang. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi
dampak faktor pembatas ini adalah penerapan teknik konservasi tanah air,
pemanfaatan pupuk organik, dan pemanfaatan mikoriza.
Penulis: Ogi Setiawan,
Krisnawati
Kode Jurnal: jpkehutanandd140176