Evaluasi dan Pengembangan Sistem Manajemen Rantai Pasok Bandeng Segar (Chanos chanos) di Kota Bekasi, Jawa Barat

ABSTRAK: Studi kasus dilaksanakan terhadap 12 IKM pengolahan bandeng di Kota Bekasi dengan bahan baku berasal dari Kabupaten Karawang melalui suatu rantai pasok bandeng segar. Potensi Kabupaten Karawang sebagai penghasil bandeng tidak menjamin ketersediaan bahan baku secara berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah Mengevaluasi rantai pasok; dan ( ) Menyusun strategi prioritas pengembangan sistem manajemen rantai pasok bandeng segar di Kota Bekasi, Jawa Barat. Pengambilan data dengan teknik purposive dan snowball sampling, dimulai dari IKM pengolah, pengecer dan pengepul di Kota Bekasi sampai ke pembudidaya bandeng di Desa Ciparage Jaya, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang. Kajian menggunakan analisis deskriptif, evaluasi dengan membandingkan aktivitas anggota rantai pasok dengan standar yang ada, analisis Strenghts, Weaknesses, Opportunities and Threaths (SWOT), serta Analytic Hierarchy Process (AHP). Hasil evaluasi menunjukkan terdapat gap antara aktivitas masing-masing anggota rantai pasok dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) yaitu (1) penerapan GMP dan SSOP oleh IKM pengolah, (2) cara pengangkutan dan penyimpanan ikan segar oleh pengepul dan pengecer, (3) cara budidaya ikan yang baik oleh pembudidaya, dan (4) manajemen rantai pasok oleh seluruh anggota rantai pasok. Berdasarkan analisis matriks SWOT dan AHP, strategi pengembangan rantai pasok oleh aktor adalah: (1) pembentukan jaringan perolehan bahan baku dan jaringan pemasaran oleh IKM pengolah ( , ); (2) peningkatan mutu SDM oleh pemerintah ( , ); pembentukan kelembagaan oleh pembudidaya ( , ), dan (4) menjalin kemitraan perolehan biaya usaha oleh pengepul ( , ).

Kata kunci: bandeng, industri kecil menengah, pengembangan sistem, strategi manajemen rantai pasok

Penulis: Yefni Widria, Wini Trilaksani, dan Eko Ruddy Cahyadi

Kode Jurnal: jpmanajemendd161695

Artikel Terkait :