Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Jengkol (Pithecellobium Lobatum Benth) Terhadap Penyembuhan Luka Insisi Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Abstract: Luka adalah rusaknya
kesatuan atau komponen jaringan, dimana secara spesifik terdapat substansi
jaringan yang rusak atau hilang. Daun jengkol (Pithecellobium lobatum Benth)
telah terbukti secara empiris digunakan oleh masyarakat untuk mengobati luka.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol daun jengkol
(Pithecellobium lobatum Benth) terhadap penyembuhan luka insisi serta
mengetahui dosis yang tepat untuk penyembuhan luka insisi. Penelitian ini
menggunakan desain penelitian eksperimental, dengan menggunakan tikus sebagai
hewan uji. Punggung tikus diinsisi dengan diameter 1 cm. Luka pada punggung
tikus diberi sediaan ekstrak etanol daun jengkol (Pithecellobium lobatum Benth)
dan dilakukan pengukuran diameter luka setiap hari selama 2 minggu. Berdasarkan
hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun jengkol
(Pithecellobium lobatum Benth) dengan dosis 0,051 gram, 0,103 gram, 0,206 gram
menunjukan adanya aktivitas penyembuhan luka bila dibandingkan terhadap
kelompok kontrol negatif, bila dibandingkan dengan povidone iodine memiliki
aktivitas yang sama yaitu mempercepat penyembuhan luka. Pemberian ekstrak
etanol daun jengkol (Pithecellobium lobatum Benth) dengan dosis 0,206 gram
(dosis III) memiliki aktivitas yang lebih besar dibanding dengan dosis I dan
dosis II.
Kata Kunci: Daun jengkol (Pithecellobium lobatum Benth), luka insisi,
flavonoid
Penulis: Dea Yunitasari, Ilham
Alifiar, Muharam Priatna
Kode Jurnal: jpfarmasidd160484