PERAN INTERPROFESSIONAL EDUCATION TERHADAP PERSEPSI KETERLIBATAN APOTEKER DALAM KOLABORASI ANTAR PROFESI


Abstract: Kolaborasi antar profesi mengharuskan semua profesi memiliki persepsi yang sama terhadap ranah masing-masing profesi termasuk ranahketerlibatan apoteker. Interprofessional education (IPE) dapat digunakan untuk menyamakan persepsi tersebut. Penelitian dilakukan untuk melihat peran IPE dalam mempengaruhi persepsi mahasiswa kesehatan terhadap keterlibatan apoteker pada kolaborasi antar profesi. Penelitian dilakukan pada Februari sampai Mei 2014 menggunakan rancangan cross sectional dengan alat ukur kuesioner pada satu univeritas yang sudah menerapkan IPE dan 1 universitas lainnya yang belum menerpkan IPE. Kuesioner mengukur tiga bentuk keterlibatan apoteker dalam kolaborasi antar profesi yaitu keterlibatan apoteker dalam IPE, kewenangan apoteker, dan tanggung jawab apoteker. Pengambilan sampel dengan metode kuota sampling ditetapkan 225 responden mahasiswa kesehatan yang terbagi menjadi kelompok yang sudah dan belum mendapatkan IPE. Data dianalisis menggunakan two way anova, one way anova,dan uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa yang sudah mendapat IPE secara signifikan mempunyai tingkat kesetujuan yang lebih tinggi pada 84,6% pertanyaan tentang keterlibatan apoteker dalam kolaborasi antar profesi, 33,3% pertanyaan tentang tanggung jawab apoteker, dan 33,3% pertanyaan tentang kewenangan apoteker. Mahasiswa kedokteran, kedokteran gigi maupun farmasi yang sudah mendapatkan IPE memiliki tingkat percaya diri yang homogen. Tingkat percaya diri mahasiswa farmasi yang sudah mendapat IPE lebih tinggi daripada mahasiswa farmasi yang belum mendapat IPE.
Kata kunci: kolaborasi antar profesi, interprofessional education, apoteker, mahasiswa kesehatan
Penulis: Dzikrina Ilmanita
Kode Jurnal: jpfarmasidd140608

Artikel Terkait :