PENGARUH BERKUMUR AIR KELAPA MUDA TERHADAP pH SALIVA


ABSTRAK: Saliva merupakan salah satu faktor yang berperan terhadap proses karies khususnya dalam proses demineralisasi. Rendahnya pH saliva dalam rongga mulut akan memudahkan pertumbuhan bakteri asidogenik seperti Streptococcus mutans dan Lactobacillus yang merupakan mikroorganisme penyebab utama dalam proses terjadinya karies. Dalam keadaan normal, pH saliva berkisar antara 6,8-7,2. Saliva sangat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan baik yang berhubungan dengan viskositas, derajat keasaman, susunan ion dan protein dalam saliva. Kelapa merupakan salah satu tanaman yang mudah ditemui di Indonesia termasuk Sulawesi Utara karena memiliki iklim tropis. Air kelapa muda, sudah sejak lama dikenal sebagai minuman yang menyehatkan, serta mengandung gula reduksi, kalium, natrium, kalsium, vitamin C dengan pH 5,5. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui pengaruh berkumur air kelapa muda terhadap perubahan pH saliva. Jenis penelitian ini yakni quasy experimental dengan rancangan penelitian one group pre and post test menggunakan 30 sampel dari populasi 89 siswa SMP Negeri 1 Talawaan. Pengumpulan saliva dengan metode spitting dan pengukuran pH saliva menggunakan pH meter digital. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata pH saliva sebelum berkumur 7,33 dan setelah berkumur 7,08. Hasil uji paired t-test menunjukkan bahwa air kelapa muda dapat menurunkan pH saliva secara signifikan (p=<0,05). Simpulan: Air kelapa muda berpengaruh menurunkan pH saliva.
Kata kunci: pH saliva, air kelapa muda
Penulis: Zuthra P. Mokoginta
Kode Jurnal: jpfarmasidd170613

Artikel Terkait :