PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN APOTEK DI WILAYAH KOTA BANJARMASIN


ABSTRAK: Pelayanan kefarmasian telah bergeser dari periode tradisional dantransisional ke periode pharmaceutical care. Apoteker dituntut untukmeningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku untuk dapat memberikanpelayanan yang baik ke pasien. Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek merupakan dasar dalam penyelenggaraan pelayanan apotek.Wilayah KotaBanjarmasin merupakan ibukota provinsi yang mana jumlah penduduknya padat,sehingga sarana kesehatan seperti apotek sangat dibutuhkan oleh masyarakat.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pelaksanaanstandar pelayanan kefarmasian apotek di kota Banjarmasin. Data dikumpulkanmelalui wawancara dengan apoteker. Responden ditentukan dengan metode proportionalrandom sampling berdasarkan stratifikasi dengan membagi populasi dalam lima kecamatan di wilayah kota Banjarmasin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas apotek (66,7%) Standar Pelayanan Kefarmasian diApoteknya tergolong kurang. Sisanya sebesar 30% apotek cukup dan hanya 3,33% apotek baik. Perbedaan karakteristik berdasarkan pekerjaan apoteker yang tidak penuh selain di apotek merupakan yang paling berhubungan terhadap tingkat pelayanan kefarmasian.
Kata Kunci: Apotek, standar pelayanan kefarmasian, Banjarmasin
Penulis: Nurul Mardiati
Kode Jurnal: jpfarmasidd170069

Artikel Terkait :