Model Kolaborasi Dokter, Apoteker dan Direktur terhadap Peningkatan Efektivitas Teamwork di Rumah Sakit


Abstract: Kolaborasi dokter dan apoteker sangat penting dalam suatu pemberian pengobatan kepada pasien. Kolaborasi meliputi suatu pertukaran pandangan atau ide yang memberikan perspektif kepada seluruh kolaborator. Agar hubungan kolaborasi dapat optimal, semua anggota profesi harus mempunyai keinginan untuk bekerjasama. Apoteker dan dokter harus merencanakan dan bekerja sebagai kolega, bekerja saling melengkapi dalam batas-batas lingkup praktik dengan berbagai nilai, etika dan pengetahuan. Peran direktur dalam kerjasama dokter dan apoteker adalah dalam hal pengambilan keputusan bahwa pengobatan di rumah sakit diputuskan secara bersama antara profesi kesehatan (dokter dan apoteker). Penelitian yang digunakan adalah quasi-experimental design dengan menggunakan pretest-post test control group design, dengan analisis uji komparasi t-berpasangan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2012 hingga Februari 2013. Hasil uji paired t-test menunjukkan bahwa variabel efektivitas teamwork untuk Rumah Sakit M. M. Dunda mengalami kenaikan yang signifikan (p=0,038) yang artinya model kolaborasi 3 pihak (dokter-apoteker-direktur) dapat meningkatkan efektivitas teamwork. Model kolaborasi 3 pihak dapat meningkatkan hubungan dokter-apoteker di rumah sakit. Direktur rumah sakit berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen antarprofesi kesehatan di rumah sakit. Direktur mampu menjadi inspirasi dalam bekerja dan menentukan arah dan tujuan untuk peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Oleh sebab itu, model kolaborasi 3 pihak (dokter-apoterker-direktur) dapat meningkatkan kualitas hubungan antara profesi dokter dan apoteker.
Kata kunci: Model kolaborasi 3 pihak, teamwork
Penulis: Widy S. Abdulkadir
Kode Jurnal: jpfarmasidd170027

Artikel Terkait :