KAJIAN DRUG RELATED PROBLEMS PADA TERAPI PASIEN GAGAL JANTUNG RAWAT INAP


Abstract: Keberhasilan pharmaceutical care tidak terlepas dari tiga fungsi utama apoteker, yaitu mengidentifikasi Drug Related Problems (DRPs) baik yang aktual maupun yang potensial terjadi, mengatasi DRPs yang terjadi aktual, dan mencegah terjadinya DRPs potensial. Penelitian bertujuan untuk mengetahui prevalensi kejadian DRPs, mengetahui DRPs yang terjadi, dan menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian DRPs pada terapi pasien gagal jantung. Penelitian ini merupakan penelitian observasional cross sectional dan pengumpulan data dilakukan secara prospektif. Penelitian dilakukan di ruang rawat inap kelas II dan III RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten sejak pertengahan November 2014 hingga awal Januari 2015. Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling. Data dianalisis menggunakan statistik Uji-Chi Square dan Odds Ratio. Prevalensi kejadian DRPs pada terapi pasien gagal jantung rawat inap adalah sebesar 58,33% (49 pasien) dari 84 pasien, terdiri dari 88 kejadian DRPs, yang dikelompokkan menjadi enam kategori DRPs yaitu timbulnya reaksi merugikan sebesar 29,55% (26 kejadian), diperlukan terapi obat tambahan sebesar 21,59% (19 kejadian), dosis obat terlalu tinggi sebesar 19,32% (17 kejadian), obat tidak efektif sebesar 15,91% (14 kejadian), dosis obat terlalu rendah sebesar 7,95% (7 kejadian), dan terapi obat tidak diperlukan sebesar 5,68% (5 kejadian). Uji Chi-Square dan Odds Ratio menunjukkan bahwa umur, penyakit penyerta, dan polifarmasi tidak berpengaruh terhadap kejadian DRPs, namun LOS berpengaruh terhadap kejadian DRPs pada terapi pasien gagal jantung rawat inap di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Pasien dengan LOS ≥6 hari mempunyai kemungkinan 6,92 kali (95% CI 2,63-18,25) untuk mengalami DRPs dibandingkan dengan pasien dengan LOS <6 hari (p<0,05).
Kata Kunci: drug related problems, congestive heart failure, gagal jantung
Penulis: Alfin Rufaidah
Kode Jurnal: jpfarmasidd150730

Artikel Terkait :