HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PERILAKU PENGOBATAN DENGAN TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUD DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN


Abstrak: Hipertensi merupakan salah satu faktor utama terjadinya coronary heart disease dan stroke. Prevalensi hipertensi di Provinsi Kalimantan Selatan menempati peringkat kedua sebesar 30,8%. Perilaku pasien terhadap terapi hipertensi merupakan salah satu faktor kunci yang menghalangi pengontrolan tekanan darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat perilaku pengobatan, tekanan darah dan hubungan antara tingkat perilaku pengobatan dengan tekanan darah pasien hipertensi di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin pada bulan April-Mei 2016.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode cross sectional. Penentuan sampel dilakukan dengan metode consecutive sampling. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 85 pasien dan kriteria eksklusi sebanyak 118 pasien. Kriteria eksklusi adalah pasien dengan kondisi hamil, buta huruf dan tuli. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara dan kuesioner tingkat perilaku pengobatan. Data tekanan darah diambil dari catatan medis.
Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan tingkat perilaku pengobatan dengan tekanan darah pasien hipertensi di Poliklinik penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin oleh tahap kontemplasi 51,76%, aksi 38,9%, prekontemplasi 8,23%, dan persiapan 1,17%. Tekanan darah sistolik rata-rata 167,17 mmHg dan tekanan darah diastolik rata-rata 97,18 mmHg. Hubungan tingkat perilaku pengobatan dengan tekanan darah tidak memiliki hubungan yang bermakna. Hubungan tingkat perilaku pengobatan dengan tekanan darah sistolik dan diastolik sama-sama tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan hasil signifikansi masing-masing 0,934 dan 0,246.
Kata Kunci: Hipertensi, Tingkat Perilaku Pengobatan, Tekanan Darah
Penulis: Riza Alfian
Kode Jurnal: jpfarmasidd160569

Artikel Terkait :