ANALISIS IN-SILICO SENYAWA DITERPENOID LAKTON HERBA SAMBILOTO (ANDROGRAPHIS PANICULATA NEES) PADA RESEPTOR ALPHA-GLUCOSIDASE SEBAGAI ANTIDIABETES TIPE II


Abstract: Diabetes mellitus (DM) tipe II merupakan penyakit kronis dengan jumlah penderita jutaan orang di dunia. Diabetes mellitus tipe II disebabkan oleh hormon insulin yang tidak mencukupi atau tidak efektif, sehingga tidak dapat bekerja secara normal. Enzim α-glukosidase bekerja pada dinding usus halus, dimana α-glukosidase akan memecah oligosakarida atau polisakarida menjadi glukosa yang dapat diserap oleh usus halus sehingga terjadi peningkatan kadar gula dalam darah. Herba sambiloto memiliki banyak senyawa diterpenoid lakton yang mampu menurunkan kadar glukosa dalam darah. Senyawa diterpenoid lakton dapat menghambat penyerapan glukosa melalui penghambatan enzim α-glukosidase dan α-amilase. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kandidat obat yang berasal dari senyawa diterpenoid lakton herba sambiloto yang diharapkan mampu menurunkan kadar glukosa dalam darah dengan metode molecular docking. Sepuluh senyawa aktif diterpenoid lakton sambiloto akan dibandingkan dengan acarbose. Hasil dari penelitian ini, dua senyawa diterpenoid lakton yang memiliki energi bebas terendah dan residu asam amino yang sesuai adalah 14-deoksiandrografolida dengan nilai energi -8,0 kkal/mol dan 19-O-asetilanhidroandrografolida dengan nilai energi -8,7 kkal/mol, sedangkan acarbose memiliki nilai energi -7,6 kkal/mol. Bioavaibilitas oral menurut aturan Lipinski, ligan 14-deoksiandrografolida dan 19-O-asetilanhidroandrografolida juga memiliki bioavaibilitas oral yang tinggi dibandingkan acarbose. Dapat disimpulkan bahwa 14-deoksiandrografolida dan 19-O-asetilanhidroandrografolida dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah.
Kata kunci: α-glukosidase, diterpenoid lakton, sambiloto
Penulis: Rizky Arcinthya Rachmania, Supandi Supandi, Oetari Anggun Larasati
Kode Jurnal: jpfarmasidd150642

Artikel Terkait :