Aktivitas Antibakteri Madu Pahit Terhadap Bakteri Gram Negatif dan Gram Positif Serta Potensinya Dibandingkan Terhadap Antibiotik Kloramfenikol, Oksitetrasiklin dan Gentamisin
Abstract: Terdapat beberapa
jenis madu pahit tersedia di perdagangan, namun informasi ilmiah mengenai
khasiat madu pahit belum banyak diketahui. Secara tradisional madu pahit diduga
memiliki efek antibakteri dan dapat menyembuhkan penyakit infeksi, sehingga
madu sering digunakan saat pengobatan infeksi. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui aktivitas antibakteri madu pahit terhadap bakteri uji Gram
negatif dan Gram positif serta mengetahui kesetaraan potensinya terhadap
antibiotik kloramfenikol, gentamisin dan oksitetrasiklin. Uji yang dilakukan
meliputi analisis fisikokimia (pH, keasaman, kadar air dan konduktivitas
elektrik) dan uji aktivitas antibakteri. Uji aktivitas antibakteri dilakukan
terhadap 3 bakteri Gram negatif yaitu Salmonella typhimurium, Escherichia coli,
dan Pseudomonas aeruginosa serta 5 bakteri Gram positif yaitu Staphylococcus
aureus, Staphylococcus epidermidis, Enterococcus faecalis, Bacillus cereus, dan
Listeria monocytogenes. Sampel madu yang digunakan terdiri dari 7 sampel madu
pahit (A, B, C, D, E, F, dan G) dan 2 sampel madu manis (H dan I). Kadar Hambat
Minimum (KHM) dan Kadar Bakterisid Minimum (KBM) diuji dengan menggunakan
metode dilusi cair (Broth Dilution Method) dengan 10 konsentrasi (madu tanpa
pengenceran, 90, 80, 70, 60, 50, 40, 30, 20, dan 10% b/v). Madu pahit yang
memiliki aktivitas antibakteri paling baik kemudian dibandingkan potensinya
terhadap antibiotik kloramfenikol, oksitetrasiklin, dan gentamisin menggunakan
metode difusi agar. Ketujuh sampel madu pahit menunjukkan aktivitas antibakteri
lebih tinggi terhadap bakteri uji Gram negatif dibandingkan terhadap Gram
positif. Diameter hambat terhadap bakteri Gram negatif Salmonella typhimurium
dan Escherichia coli masing-masing adalah antara 25,0 sampai 35,9 mm dan 26,2
sampai 35,0 mm. Kadar hambat minimum madu pahit terhadap bakteri uji berada
dalam rentang 30-60% b/v sedangkan kadar bakterisid minimum berada dalam
rentang 30-80% b/v. Dari hasil uji banding terhadap antibiotik diperoleh hasil
bahwa 1 mL madu pahit C dan D masing-masing setara dengan 2,187 dan 1,838 mg
kloramfenikol, 0,037 dan 0,032 mg oksitetrasiklin serta 0,013 dan 0,013 mg
gentamisin.
Kata Kunci: madu pahit, efek
antibakteri, kadar hambat minimum (KHM), kadar bakterisid minimum (KBM), antibiotic
Penulis: Dwie Astrini, Marlia
Singgih Wibowo, Ilma Nugrahani
Kode Jurnal: jpfarmasidd140584
