SEKS BEBAS MENURUT REMAJA PUTRI DI SMA N 1 SRAGI


ABSTRAK: Remaja merupakan generasi penerus pembentuk keluarga. Data demografi menunjukkan bahwa remaja merupakan populasi yang besar dari penduduk dunia. Seperlima dari penduduk dunia adalah remaja berumur 10-19 tahun. Di Indonesia jumlah remaja berumur 10-19 tahun adalah sebesar 22,2% dari total penduduk Indonesia, terdiri 49,1% perempuan dan 51,9% laki-laki. Walaupun remaja telah mencapai kematangan kognitif, namun dalam kenyataannya mereka belum mampu mengolah informasi yang diterima tersebut secara benar. Tingkah laku seksual remaja cenderung meningkat atau progresif. Diawali dengan necking (berciuman sampai ke daerah dada), kemudian di ikuti oleh petting (saling menempelkan alat kelamin). Hubungan intim, atau pada beberapa kasus, seks oral, yang secara besar meningkat pada usia remaja selama beberapa tahun belakangan ini. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di SMA N 1 Sragi belum mendapatkan pendidikan seks di sekolah dan angka kehamilan tidak diinginkan cukup tinggi yaitu 2 kali dalam satu tahun. Jenis penelitian yaitu deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah siswi kelas X dan kelas XI di SMA N 1 Sragi menggunakan teknik sampling proportionate stratified random sampling yaitu 100 responden. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan remaja putri tentang seks bebas di SMA N 1 Sragi mayoritas responden berpengetahuan kurang berjumlah 40 orang (40%), pengetahuan baik berjumlah 33 orang (33%) responden, dan yang mempunyai pengetahuan  cukup berjumlah 27 orang (27%) responden. Saran untuk pihak sekolah perlu adanya kurikulum tentang Kesehatan reproduksi di sekolah menengah atas
Kata Kunci: Remaja putri; Seks bebas
Penulis: Is Susiloningtyas, Iga Retia Mufti
Kode Jurnal: jpkebidanandd170175

Artikel Terkait :