Pengaruh Teknik Aplikasi Pestisida terhadap Derajat Keparahan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) pada Petani
Abstract: Kabupaten
Grobogan sebagai sentra utama pertanian
di Jawa Tengah yang banyak menggunakan pestisida mengalami peningkatan kasus
PPOK sejak tahun 2010, dimana etiologi
PPOK berasal dari gene-enviroment interaction dan salah satu penyakit akibat
kerja utama terkait paparan zat toksik di tempat kerja. Persentase terbesar
(71%) penderita PPOK berdasarkan data rekam medis 2009-2012 di RS PKU
Muhammadiyah Gubug Kabupaten Grobogan adalah petani. Penelitian ini bertujuan
menganalisis pengaruh teknik aplikasi
pestisida terhadap derajat keparahan PPOK pada petani.
Materi dan Metode: Penelitian ini merupakan studi kasus kontrol yang
dilakukan di Kabupaten Grobogan dengan
100 petani sebagai responden yang dipilih secara purposive. Pengumpulan data
melalui wawancara, observasi, pemeriksaan klinis dan spirometri. Analisis data
menggunakan uji korelasi rank spearman dan
regresi logistik ordinal.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 23% responden termasuk PPOK
Sedang, 17% PPOK sangat berat, 7% PPOK ringan dan 3% PPOK berat. Sebagian besar
responden menyatakan lama penyemprotan pestisida lebih dari 5 jam per hari
(69%), seminggu lebih dari 1 kali (72%), waktu penyemprotan pada pagi/sore hari
(95%). Sebagian besar responden (85%) sering melakukan penyemprotan pestisida
tanpa memperhatikan arah angin dan melakukan penyemprotan pestisida melawan
arah angin (42%), saat angin kencang
(36%) dan menggunakan baju/kain yang sudah terpapar pestisida untuk menyeka
keringat (42%). Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan signifikan antata
derajat keparahan PPOK dengan lama paparan pestisida per hari (p value=0,003)
dan kesesuaian arah penyemprotan pestisida (0,000). Ada pengaruh signifikan
lama paparan pestisida per hari (p value=0,004) dan kesesuaian arah
penyemprotan pestisida (p value=0,000) terhadap derajat keparahan PPOK.
Simpulan: Temuan baru dalam penelitian ini adalah teknik aplikasi
pestisida yang terbukti berpengaruh terhadap derajat PPOK adalah lama paparan
per hari dan kesesuaian arah penyemprotan pestisida. Implikasi hal tersebut
terhadap kesehatan masyarakat yaitu diperlukannya sosialisasi prosedur kerja
aman petani dalam menggunakan pestisida dengan menyempurnakan teknik aplikasi
pestisida secara baik dan benar dalam pencegahan PPOK. Disarankan lama paparan pestisida
disarankan tidak melebihi 5 jam per hari dan dihindarkan penyemprotan pestisida
melawan arah angin.
Keywords: PPOK; pestisida;
petani
Penulis: Eni Mahawati, Adi
Heru Husodo, Indwiani Astuti, Sarto Sarto
Kode Jurnal: jpkesmasdd170464