HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK MINGGUAN, TINGKAT KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN SERAT DENGAN KADAR GULA DARAH LANJUT USIA AWAL DAN AKHIR DI POSBINDU SEHATI


ABSTRAK: Kejadian Diabetes Melitus telah meningkat. Seseorang dengan usia> 45 tahun telah terkena risiko Diabetes Melitus. Meningkatnya Diabetes Melitus dapat meningkatkan risiko penyakit dan kematian lainnya. Pengobatan pada orang yang terkena penyakit Diabetes Melitus bisa dilakukan melalui asupan makanan dan aktivitas fisik. Tujuan Penelitian: Cari tahu tentang hubungan antara aktivitas fisik mingguan, tingkat konsumsi karbohidrat dan serat pada concetration gula darah awal dan akhir lansia di Posbindu Sehati. Metodologi: Jumlah responden adalah 46 dan semuanya perempuan dengan usia rata-rata 54,72. 41 responden lulus dari sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Rata-rata aktivitas fisik responden adalah 4364,98. 23 orang termasuk dalam kategori kurang dari tingkat konsumsi karbohidrat. Sedangkan tingkat konsumsi responden seluruhnya serat jauh lebih sedikit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik, tingkat konsumsi karbohidrat dan serat tidak memiliki hubungan dengan bulan puasa gula pada lansia awal dan akhir dengan p masing-masing 0,661; 0,327; dan 0,530 Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel aktivitas fisik, tingkat konsumsi karbohidrat dan serat tidak memiliki hubungan dengan tingkat gula darah puasa pada awal dan akhir lansia dengan nilai p masing-masing sebesar 0,661; 0,327; dan 0,530. Kesimpulan: Aktivitas fisik, tingkat konsumsi karbohidrat dan serat tidak berhubungan dengan kadar gula darah puasa.
Kata kunci: Aktivitas fisik, karbohidrat, serat, kadar gula darah puasa
Penulis: Amelya Irnawati
Kode Jurnal: jpkesmasdd170126

Artikel Terkait :