GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA TAMBAL BAN DI PINGGIRAN JALAN KOTA SEMARANG
Abstract: Pekerja tambal ban
merupakan pekerja yang rentan mengalami gangguan fungsi paru. Hal ini
diakibatkan oleh paparan risiko yang ditimbulkan dari proses penambalan ban, diantaranya
debu jalanan dan gas hasil pembakaran karet ban.
Metode: Jenis penelitian diskriptif dengan pendekatan cross sectional.
Sampel pekerja tambal ban di jalan raya. Teknik penghitungan sampel menggunakan
total sampling, dimana populasi dijadikan sampel secara keseluruhan yaitu
sebanyak 201 sampel.
Hasil: Jenis kelamin laki-laki mengalami gangguan fungsi paru yaitu
sebanyak 96.5%. Ada 98.4% dengan kategori umur >40 tahun yang mengalami
gangguan fungsi paru, Masa kerja >10 tahun menunjukkan sebanyak 97.8% ada
gangguan fungsi paru, Lama kerja >40 jam sebanyak 98.8% ada gangguan fungsi
paru. Responden yang tidak menggunakan masker dan ada gangguan fungsi paru ada
sebanyak 96.4%. Status gizi tidak baik sebanyak 98.6% mengalami gangguan fungsi
paru. Kebiasaan merokok ada sebanyak 96.9% responden merokok dan ada gangguan
fungsi paru. Responden dengan kategori kebiasaan tidak melakukan olahraga dan
ada gangguan fungsi paru ada sebanyak 96.4%. Responden dengan kategori
mengalami riwayat penyakit dan ada gangguan fungsi paru ada sebanyak 95.7%.
Kesimpulan: Ada 194 (96,52%) pekerja tambal ban di pinggiran jalan Kota
Semarang yang mengalami gangguan fungsi paru.
Kata kunci: gangguan fungsi
paru, tamban ban, semarang
Penulis: Diki Bima Prasetio,
Sika Widya Mustika
Kode Jurnal: jpkesmasdd170358