Faktor yang Memengaruhi Keterampilan WPS dalam Melakukan Praktik Negosiasi Penggunaan Kondom Sebagai Upaya Mencegah IMS pada WPS di Eks Lokalisasi Saritem Bandung Tahun 2014


ABSTRAK: Infeksi Menular Seksual (IMS) merupakan ko-faktor yang mempermudah tertularnya infeksi HIV. Penanggulangan IMS di kalangan yang berperilaku berganti-ganti pasangan dilaksanakan melalui sistim pencegahan berupa penggunaan kondom. Wanita Penjaja Seks (WPS) merupakan salah satu populasi yang berperan dalam program pencegahan IMS. Tidak tercapainya konsistensi penggunaan kondom, diduga karena penolakan pihak pelanggan dan keterampilan WPS yang kurang dalam melakukan negosiasi kepada pelanggan untuk menggunakan kondom. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh faktor predisposisi dan penguat pada keterampilan WPS dalam negosiasi penggunaan kondom sebagai upaya mencegah IMS pada WPS di eks lokalisasi Saritem Kota Bandung. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional dengan ukuran sampel ditentukan berdasarkan Rule of Thumb, yang melibatkan 140 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis statistik bivariabel menggunakan uji chi-kuadrat serta multivariabel dengan analisis regresi linier ganda/multiple linier regression. Hasil penelitian bivariabel menunjukkan adanya pengaruh terhadap faktor predisposisi: usia (p=0,001), masa kerja (p<0,001), frekuensi melayani (p=0,006), pendidikan (p<0,001), pengetahuan tentang IMS (p<0,001), pengetahuan tentang negosiasi penggunaan kondom (p<0,001), dan sikap (p<0,001). Faktor penguat: dukungan teman (p<0,001), dukungan pengasuh (p<0,001), dukungan tenaga kesehatan (p<0,001), dan dukungan LSM (p<0,001) pada keterampilan WPS dalam melakukan praktik negosiasi penggunaan kondom. Hasil analisis multivariabel menunjukkan bahwa yang paling berpengaruh pada keterampilan WPS dalam melakukan praktik negosiasi penggunaan kondom di eks lokalisasi Saritem Bandung adalah dukungan LSM (p<0,00; t hitung= 8,737). Terdapat pengaruh keterampilan negosiasi WPS pada konsistensi penggunaan kondom di eks lokalisasi Saritem Bandung (x2= 106,510; p<0,001). Saran pada penelitian ini kepada dinas kesehatan agar bekerjasama dengan LSM mengaktifkan kembali fasilitas kesehatan reproduksi serta tenaga kesehatan untuk melakukan penyuluhan dan pendidikan kesehatan kepada para WPS
Kata kunci: Faktor penguat, Faktor predisposisi, Konsistensi penggunaan kondom, Negosiasi penggunaan kondom
Penulis: Metha Dwi Tamara
Kode Jurnal: jpkebidanandd150428

Artikel Terkait :