Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Hiperbilirubinemia Di RS Muhammadiyah Gersik


ABSTRAK: Hiperbilirubinemia adalah meningkatnya kadar bilirubin dalam darah yang terjadi pada bayi baru lahir. Komplikasinya dapat mengakibatkan kernikterus sampai dengan kematian bayi. Kejadianhiperbilirubinemia di RSM Gersik terdapat peningkatan dari bulan September ke bulan Oktobersebanyak 3,31% dari 8.39 % menjadi 12 %. Untuk itu perlu dilakukan penelitian tentang faktor-faktoryang berpengaruh terhadap hiperbilirubinemia.Metode penelitian analitik secara CrossSectionaldengan populasi semua bayi yang berada di ruang bayi RSM Gersik pada tanggal 1 sd 30 Nopember 2016 sejumlah 137 bayi. Data diambil menggunakan lembar rekapitulasi data kemudiandiolah secara deskriptif dengan tabulasi frekuensi dan tabulasi silang. Analisis bivariat munggunakanuji Spearman’s Rho. Analisis multivariat menggunakan analisis Regresi Logistik dengan tingkatkesalahan α = 0,05.Hasil penelitian menunjukkan hampir seluruhnya bayi di RS Muhammadiyah Gersik lahir aterm(93,4%), tidak asfiksia (95,6%), tidak mengalami trauma lahir (90,5%), berat lahir bayi normal (88,3%), tidak mengalami infeksi (94,9%), tidak mengalami hipoglikemia (88,3%) dansebagian besar bayi tidak mengalami bilirubinemia (93,4%).Ada hubungan usia gestasi (P=0,0001),berat lahir bayi (P=0,0001) daninfeksi (P=0,0001) dengan hiperbilirubinemia. Tidak ada hubungan trauma lahir (P=0,318), asfiksia(P=0,510), dan hipoglikemia(P=0,312)dengan hiperbilirubinemia.Tidak ada pengaruh secara bersama-sama antara (usia gestasi, berat lahir, infeksi)terhadap hiperbilirubinemia di RS Muhammadiyah Gersik. Diharapkan masyarakat dan petugaskesehatan terutama yang bertugas di ruang neonatus untuk melakukan deteksi dini adanya resikohiperbilirubinemia sehingga dapat dilakukan antisipasi untuk pencegahan dan penanganan hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir secara tepat.
Kata Kunci: Hiperbilirubinemia
Penulis: Cholifah, Djauharoh, Hanik Machfudloh
Kode Jurnal: jpkebidanandd170484

Artikel Terkait :