EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR 10T DALAM PELAYANAN ANTENATAL TERPADU


ABSTRAK: Data Dinas Kesehatan pada tahun 2014, Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Pekalongan masih cukup tinggi yaitu sebesar 243,75 per 100.000 kelahiran hidup, dan turun menjadi 141,06 per 100.000  tahun 2015. Hasil pengamatan lapangan yang dilaksanakan secara intensif dalam beberapa tahun terakhir, memperlihatkan bahwa pelayanan antenatal masih berfokus pada pelayanan 7T.  Padahal saat ini seharusnya pelayanan antenatal terpadu untuk pemeriksaan menggunakan 10T. Penambahan standar pemeriksaan ini diharapkan memberikan pelayanan antenatal yang lebih berkualitas untuk meningkatkan status kesehatan ibu yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi terhadap penurunan angka kematian ibu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi bidan dalam pelaksanaan 10 T dalam Pelayanan Antenatal Terpadu di Kabupaten Pekalongan. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional). Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara observasional dengan menggunakan cheklist. Tekhnik sampel yang digunakan adalah cluster random sampling  dengan jumlah responden dalam penelitian ini adalah 66 bidan. Hasil : Hasil penelitian menujukkan sebagian besar bidan (69,7%) melakukan standar 10T dalam pelayanan antenatal terpadu dengan baik. Saran bagi dinas kesehatan melakukan sosialisasi standar 10T secara berkala dan melibatkan semua tenaga kesehatan yang terkait dengan pelayanan antenatal terpadu, sosialisasi tidak hanya dengan buku pedoman, dan poster tetapi juga seminar atau pelatihan khususnya untuk pemberian konseling pada ibu hamil, melakukan evaluasi untuk pelayanan standar 10T di Puskesmas.
Keyword: Standar 10T, Antenatal Terpadu
penulis: Risqi Dewi Aisyah, Suparni, Sandi Ari Susiatmi
kode Jurnal: jpkebidanandd170244

Artikel Terkait :