Uji Resistensi Vektor Demam Berdarah Dengue terhadap Insektisida yang Digunakan untuk Fogging dan Abatisasi di Kota Solo
Abstract: Demam Berdarah
Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh Virus Dengue yang
ditularkan dari orang ke orang melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang
merupakan vector yang paling utama dan Aedes albopictus yang merupakan vector
sekunder. Tahun 2014 sampai pertengahan bulan Desember tercatat penderita DBD
di 34 provinsi di Indonesia sebanyak 71.668 orang dan 641 diantaranya meninggal
dunia. Sedikitnya 20 dari 51 Kelurahan yang ada di Kota Solo dinyatakan sebagai
daerah endemis Demam berdarah diantaranya yang terbanyak adalah di Wilayah
Kelurahan Kadipiro, Mojosongo dan Nusukan. Penggunaan insektisida secara terus
menerus akan menimbulkan resistensi sehingga perlu dilakukan penelitian tentang
uji resistensi insektisida tersebut.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
resistensi vektor DBD terhadap insektisida yang dipakai untuk fogging dan
abatisasi di Kota Solo, manfaat penelitian ini adalah agar hasil yang diperoleh
bisa dijadikan evaluasi untuk program pengendalian vektor DBD secara tepat.
Penelitian ini menggunakan eksperimental laboratorium. Insektisida yang
digunakan adalah insektisida untuk fogging yaitu malathion sedangkan
insektisida untuk abatisasi yaitu abate atau temefos. Uji resistensi yang
dilakukan menggunakan metode Biokemis .
Hasil dari penelitian ini adalah Larva Ae.aegypti asal daerah lokasi 1
(Kelurahan Mojosongo) dikategorikan rentan karena nilai rerata AV kurang dari
nilai cut off positive, sedangkan larva Ae.aegypti asal daerah lokasi 2)
dikategorikan rentan dan larva Ae.aegypti asal daerah lokasi 3 (Kelurahan Nusukan)
dikategorikan rentan.
Kata kunci: Resistensi, insektisida, demam berdarah dengue
Penulis: Tri Mulyowati, Edy
Prasetya
Kode Jurnal: jpkesmasdd160250
