PEMETAAN SPATIAL KASUS INFEKSI DENGUE DAN UJI KERENTANAN AEDES AEGYPTI PADA ORGANOFOSFAT
ABSTRAK: Demam berdarah dengue
(DBD) merupakan masalah kesehatan global. Kota Denpasar adalah salah satu
daerah endemis di Provinsi Bali. Kecamatan Denpasar Selatan merupakan salah
satu daerah dengan kasus DBD paling tinggi di antara kecamatan lainnya.
Penggunaan organofosfat yang sudah lama cendrung menyebabkan resistensi pada
nyamuk. Pemetaan kasus infeksi dengue dan uji resistensi organofosfat memiliki
peranan penting terhadap penyebaran infeksi dengue. Untuk itu, perlu diketahui pemetaan
kasus infeksi dengue dan uji kerentanan terhadap insektisida organofosfat di
Kecamatan Denpasar Selatan.
Metode : Pengambilan data dilakukan dengan observasi, menaruh ovitrap di
dalam dan di luar rumah pada kasus baru sebanyak 208 ovitrap di Bulan November
hingga Februari 2012 selanjutnya melakukan uji resistensi larva nyamuk,
pemetaan menggunakan alat global positioning system (GPS). Analisis menggunakan
analisis spatial dan absorben value (AV).
Hasil Penelitian : Kecenderungan kasus mengelompok pada 3.000 m dari
puskesmas dan semakin jauh dari puskesmas kasus semakin banyak. Kasus pada
lingkungan pemukiman yang padat memiliki kecenderungan tinggi. Nyamuk Aedes
aegypti di Kecamatan Denpasar Selatan resistensi terhadap organofosfat.
Kesimpulan : Adapun daerah yang tergolong resisten adalah Desa Pemogan,
Sanur, Renon, Panjer dan Sesetan, sedangkan Desa Sidakarya tergolong sensitif.
Pola sebaran kasus mengelompok membentuk klaster dalam jarak 3 km dari
puskesmas.
Kata Kunci: Pemetaan spatial,
Resistensi, Infeksi dengue
Penulis: Sang G. Purnama, Tri
Baskoro, Yayi Prabandari
Kode Jurnal: jpkesmasdd130622