TINGKAT KEPARAHAN KARIES DAN STATUS GIZI PADA ANAK SEKOLAH USIA 7 – 8 TAHUN


Abstract: Karies gigi merupakan salah satu penyakit gigi dan mulut yang sangat luas dan paling sering dijumpai di masyarakat, terutama pada anak-anak. Berdasarkan survey kesehatan rumah tangga (SKRT,2004), prevalensi karies di Indonesia mencapai 90,05%. Hasil penelitian sasiwi (2004) juga dikatakan bahwa akibat dari karies gigi adalah terganggunya fungsi pengunyahan (mastikasi). Dengan demikian diduga adanya gangguan pengunyahan tersebut dapat berpengaruh terhadap status gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat keparahan karies dengan status gizi pada anak-anak sekolah usia 7-8 tahun. Desain penelitian menggunkan pendekatancross sectional. Dalam penelitian ini populasi dan sampel adalah seluruh anak-anak usia 7-8 tahun di SDN 5 Jatimulyo berjumlah 91 orang.Analisa data yang digunakan secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian ini menunjukan tingkat keparahan karies gigi (MF-T) masih sangat tinggi (+ 8,7). Beradasarkan status gizi persentase gizi yang terbesar adalah gizi baik 61 anak (73,6%), 14,3% gizi sedang dan 12,1% gizi kurang. Hasil analisis selanjutnya menyimpulkan Tidak ada hubungan tingkat keparahan karies dengan status gizi pada anak sekolah usia 7-8 tahun di SDN 5 kec.Jatimulyo kab. Lampung Selatan. Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang bisa disampaikan adalah perlu penelitian lebih lanjut untuk mengkaji yang lebih mendalam tentang hungan karies dengan status gizi, dengan melihat analisa statistik yang paling tepat untuk melihat hubungan antara tingkat keparahan karies dengan status gizi. Dengan tingkat keparahan karies yang sangat penting disarankan agar anak-anak SDN 5 melakukan pengobatan secara intensif ke Puskesmas dan lebih meningkatkan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut untuk menjaga kesehatan giginya.
Keywords: karies, gigi, status gizi
Penulis: Ratnasari, Erni Gultom, Desi Andriyani
Kode Jurnal: jpkeperawatandd140601

Artikel Terkait :