POSISI ELEKTRODA INTRAKOKLEA DAN ECAP SEBAGAI PEDOMAN PEMETAAN PADA TULI SENSORINEURAL DENGAN IMPLAN KOKLEA
ABSTRACT: Implan koklea
merupakan pilihan utama untuk habilitasi pendengaran dan berbicara pada anak
tuli sensorineural berat bilateral. Pengaturan comfortable dan threshold level
berdasarkan nilai evoked compound action potential (ECAP) direkam dengan neural
responses imaging (NRI) saat pemetaan. Tujuan: Memperoleh nilai ECAP sebagai
acuan pemetaan berdasarkan jarak elektroda intrakoklea ke modiolus, jarak
terpanjang elektroda nomor satu dengan elektroda berhadapan, jarak marker
dengan lubang kokleostomi dan faktor lainnya. Metode: Anak tuli sensorineural
usia 2-10 tahun, menggunakan implan koklea dengan desain contour atau straight
terdiri dari 16 elektroda, 120 channel sebagai subjek penelitian. Subjek
penelitian sebanyak 46 telinga (39 anak), terpasang implant koklea diperoleh
secara konsekutif dengan desain potong lintang. Perekaman ECAP elektroda 3-5,
8-10, 13-15 mewakili daerah apeks, medial dan basal. Hasil tomografi komputer
resolusi tinggi koklea dengan program OsiriX dilakukan rekonstruksi 3D untuk
menilai posisi dan jarak elektroda. Analisis data diawali dengan univariat dan
uji korelasi Spearman ‘s pada bivariat. Kandidat faktor yang berperan
disertakan pada regresi ganda untuk mendapatkan faktor determinan ECAP.
Comfortable zone untuk populasi diperoleh dari analisis area pada distribusi
normal menggunakan comfortable level. Hasil: Diperoleh persamaan yaitu: (rerata
ECAP)=-21,19+5,87 rerata jarak elektroda ke modiolus (mm)+1.31, rerata
threshold level (cu)+0.48 lama penggunaan implan koklea (bulan). (R
square=0.60). Comfortable zone diperoleh dengan ECAP yang berada pada variasi
84-87,5% comfortable level. Kesimpulan: Jarak elektroda ke modiolus, lama
penggunaan implan koklea dan t level merupakan faktor determinan ECAP. Nilai
ECAP dapat digunakan untuk mengidentifikasi penyimpangan jarak elektroda dan
memperoleh comfortable zone.
Kata kunci: ECAP, implan
koklea, lokasi elektroda, tuli sensorineural
Penulis: Semiramis Zizlavsky,
Ratna Dwi Restuti, Jacub Pandelaki, Muchtaruddin Mansyur, Bambang Hermani,
Teguh Ranakusuma, Edrial Eddin, Sarwono Waspadji
Kode Jurnal: jpkedokterandd140713