Pola Kuman Penyebab Ventilator Associated Pneumonia(VAP) dan Sensitivitas Terhadap Antibiotik di RSAB Harapan Kita
Abstrak: Peningkatan
resistensi antibiotik di antara bakteri penyebab pneumonia nosokomial yang didapat
di rumah sakit telah banyak dilaporkan. Jika kita tidak mengenal pola kepekaan
kuman di suatu rumah sakit akan menyulitkan pemberian terapi empiris awal.
Tujuan. Mengetahui profil kuman penyebab pneumonia yang didapat di rumah
sakit pada anak serta uji sensitivitas terhadap beberapa antibiotik.
Metode. Studi deskriptif retrospektif dengan sumber data yang berasal
dari rekam medis Laboratorium Mikrobiologi RSAB Harapan Kita periode Januari
hingga Juni 2010. Spesimen adalah semua spesimen saluran respiratorik dari
pasien dengan diagnosis pneumonia yang dirawat. Biakan dan uji resistensi
dilakukan menurut standar National Committee for Clinical Laboratory Standards(NCCLS).
Hasil. Didapatkan 116 spesimen biakan dan di antaranya 4 (3,4%) steril.
Dari 112 biakan positif, 79.5% di antaranya adalah bakteri gram negatif
berturut-turut dari yang paling dominan adalah Pseudomonas sp.(22,4%),
Pseudomonas aeruginosa(18,1%), Stenotrophomonas maltophilia(9.5%), Serratia
marcescens(8,6%),Enterobacter aerogenes(7,8%), Klebsiella pneumonia, Bacillus
sp., dan Escherichia coli(masing-masing 5,2%). Golongan Pseudomonasmemiliki
sensitivitas terhadap ceftazidime, amikacin serta netilmicin.
Kesimpulan. Basil gram negatif aerob (79,5%) merupakan mikroorganisme
penyebab yang paling dominan. Ceftazidime, diikuti terhadap amikacin serta
netilmicin masih mempunyai sensitivitas yang tinggi sehingga dapat dipakai
sebagai terapi awal VAP.
Kata Kunci: VAP; antibiotik;
sensitivitas
Penulis: Retno Widyaningsih,
Latre Buntaran
Kode Jurnal: jpkedokterandd120364