PERBEDAAN SENSITIVITAS TETES TELINGA ANTIBIOTIK TERHADAP PSEUDOMONAS AERUGINOSA PADA OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK
Abstrak: Otitis media
supuratif kronik (OMSK) merupakan penyakit infeksi kronik telinga tengah yang
sering dijumpai di klinik THT. Penyebab tersering OMSK adalah bakteri
Pseudomonasaeruginosa. Pseudomonas aeruginosa mempunyai kemampuan untuk
membentuk biofilm yangmelindunginya dari penetrasi antibiotik sehingga
menimbulkan resistensi terhadap antibiotik dan sulituntuk eradikasinya. Tujuan:
Untuk mengetahui perbandingan tingkat sensitivitas kloramfenikol,polimiksin-neomisin,
ciprofloksasin dan ofloksasin terhadap isolat Pseudomonas aeruginosa padapasien
OMSK benigna aktif di klinik THT RSMS. Metode: Metode yang digunakan adalah
crosssectional terhadap 29 pasien OMSK di klinik THT RSMS periode bulan Agustus
2010 - Desember2010. Pengambilan sampel dilakukan dengan swab telinga. Uji
sensitivitas terhadap kloramfenikol,polimiksin-neomisin, ciprofloksasin dan
ofloksasin dilakukan dengan metode cakram secara difusi.Analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Cochran dan analisis post hoc. Hasil:
Didapatkansensitivitas kloramfenikol sebesar 38,70%, polimiksin-neomisin
sebesar 83,87%, ciprofloksasin sebesar90,32% dan ofloksasin sebesar 58,06%
dengan p=0,01 (P<0,05), yang menunjukkan adanya perbedaansensitivitas yang
bermakna antara kloramfenikol, polimiksin-neomisin, ciprofloksasin dan
ofloksasinterhadap Pseudomonas aeruginosa. Analisis post hoc menggunakan Mc
Nemar menunjukkan bahwaterdapat perbedaan sensitivitas yang bermakna antara
tetes telinga polimiksin-neomisin terhadapkloramfenikol, dan ciprofloksasin
terhadap kloramfenikol p=0,000 (p<0,05), serta terdapat perbedaanyang
bermakna antara tetes telinga ciprofloksasin terhadap ofloksasin, p=0,002,
tetapi tidak terdapatperbedaan yang bermakna antara ciprofloksasin terhadap
polimiksin-neomisin, p=0,687, polimiksinneomisinterhadap ofloksasin p=0,057,
dan kloramfenikol terhadap ofloksasin p=0,109. Kesimpulan:Terdapat perbedaan
sensitivitas yang bermakna tetes telinga antibiotik terhadap Pseudomonas
aeruginosa pada pasien OMSK benigna aktif. Ciprofloksasin dan
polimiksin-neomisin tetes telinga mempunyai sensitivitas yang lebih baik
dibanding ofloksasin dan kloramfenikol.
Kata kunci: Pseudomonas
aeruginosa, otitis media supuratif kronik, tetes telinga antibiotic
Penulis: Anton Budhi Darmawan,
Dwi Utami Anjarwati
Kode Jurnal: jpkedokterandd120376