Perbandingan Manfaat Vaksin Oral Polio 1 (Monovalen) dengan Vaksin Oral Polio Trivalen Terhadap Transmisi Virus Polio 1 dalam Upaya Mengatasi Kejadian Luar Biasa Polio 1 di Indonesia Tahun 2005: ditinjau melalui respons imun dan keamanannya
Abstrak: Indonesia menggunakan
trivalent oral polio vaccine (tOPV) sejak tahun 1977 dan sejak tahun 1995 tidak
pernah ditemukan lagi kasus poliomelitis. Pada Maret 2005 terjadi kejadian luar
biasa (KLB) polio yang meluas ke seluruh pulau Jawa dan Sumatera. Berdasarkan
pengalaman negara yang berhasil mengatasi KLB, penggunaan monovalent oral polio
vaccine (mOPV) sesuai penyebab KLB memberikan hasil lebih cepat dibandingkan
tOPV.
Tujuan. Melihat manfaat pemberian mOPV1 dibandingkan dengan tOPV ditinjau
dari imunogenisitas dan keamanan vaksin.
Metode. Penelitian dilakukan pada anak berumur 0-12 bulan, menggunakan
mOPV1 dan tOPV saat saat Pekan Imunisasi Nasional tahun 2005.
Hasil. Penelitian menunjukkan sero konversi pada kelompok mOPV terdapat
pada 19 subjek dan tOPV pada 2 subjek, dengan titer rerata masing-masing 69,47
dan 48. Proporsi kenaikan titer ≥4 kali kelompok mOPV1 40,5%, tOPV 27,2%
(X2=5,49; p=0,014). GMT kelompok mOPV1 21,9 menjadi 54,84 (Zw=5,45;
p<0,001); kelompok tOPV 42,93 menjadi 52,30 (Zw=1,488; p=0,137). Ekskresi
virus polio 1 pada hari ke-7 dan ke-21 setelah pemberian mOPV1 berturut-turut
38%, dan 4% (p<0,001), pada kelompok tOPV berturut-turut 26%, dan 14%
(X2=1,65; p=0,125).
Kesimpulan. Respon imun mOPV1 memberikan respons yang lebih baik
dibandingkan dengan tOPV dan kedua kelompok vaksin mempunyai keamanan yang
sama, tidak ditemukan reaksi KIPI yang berat selama penelitian.
Kata Kunci: monovalent oral
polio vaccine (mOPV1); trivalent oral polio vaccine (tOPV); KLB; PIN
Penulis: Kusnandi Rusmil
Kode Jurnal: jpkedokterandd090256