PERBANDINGAN EFEKTIVITAS BEBERAPA PELARUT TERHADAP SERUMEN OBTURANS SECARA IN VITRO DI MAKASSAR
Abstrak: Serumen obturans
merupakan suatu keadaan patologis yang tidak membahayakan jiwa tetapi dapat
mengakibatkan rasa penuh di telinga, nyeri, gangguan pendengaran dan ketulian
serta penurunan kualitas hidup. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perbandingan efektivitas enam pelarut yaitu aquadest, NaCl 0,9%,
minyak kelapa, minyak zaitun, karbogliserin 10% dan sodium dokusat 0,5%
terhadap serumen obturans secara in vitro serta untuk mengetahui lama waktu
kontak yang paling efektif suatu pelarut terhadap kelarutan serumen. Metode:
Penelitian ini merupakan eksperimental laboratorium dengan menggunakan 30
spesimen serumen obturans yang telah dipadatkan dengan berat masing-masing
40mg. Kelarutan serumen diukur menggunakan spektofotometer Spectronic 21.
Perbandingan efektifitas pelarut diuji dengan menggunakan uji One Way Anova
dengan alfa <0,05. Hasil: Didapatkan hasil bahwa efektivitas pelarut yang
berbeda bermakna didapatkan pada menit
ke-20, ke-25 dan ke-30 hanya antara aquadest dan NaCl 0,9 % terhadap minyak
kelapa dan minyak zaitun menggunakan spektofotometer. Waktu kontak yang efektif
secara in vitro adalah = 20 menit dan cenderung meningkat sampai batas 30
menit. Pada menit ke-20 dan ke-25, NaCl 0,9% merupakan pelarut paling efektif
sedang pada menit ke-30 paling efektif adalah aquadest. Minyak zaitun dan
minyak kelapa merupakan pelarut yang efektivitasnya paling rendah. Kesimpulan:
Pelarut berbasis air lebih efektif dibanding pelarut berbasis lemak.
Kata kunci: Pelarut serumen,
serumen obturans, in vitro
Penulis: Syahrijuita s, Sutji
Pratiwi Rahardjo, Nani Iriani Djufri, Riskiana Djamin
Kode Jurnal: jpkedokterandd120387