Penyakit Respiratorik pada Anak dengan HIV
Abstrak: Kasus AIDS pada anak
dilaporkan pertama kali oleh CDC Amerika pada tahun 1982. Dari tahun 1990
terjadi peningkatan kasus 2786 menjadi 3598 pada Februari 1992, dan pada
Desember 2003. Data UNAIDS memperkirakan di seluruh dunia terdapat 2,5 juta
infeksi HIV pada anak usia kurang dari 15 tahun.1 Dari data tersebut, UNAIDS
juga memLatar belakang. Kejadian AIDS pada anak meningkat seiring dengan peningkatan
kasus dewasa. Gejala dan manifestasi klinis sering tidak khas, sehingga
menyebabkan underdiagnosis. Anak HIV sering datang dengan keluhan yang berasal
dari infeksi oportunistik, bahkan infeksi oportunistik banyak ditemukan sebagai
penyebab kematian. Salah satu infeksi oportunistik yang sering terjadi adalah
infeksi respiratorik.
Tujuan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pola penyakit
respiratorik pada anak HIV yang dirawat di Bagian Ilmu Kesehatan RS Dr. Cipto
Mangunkusumo(RSCM), Jakarta.
Metoda. Data berasal dari rekam medis anak HIV tahun 2002-2005.
Penelitian dilakukan dengan desain potong lintang. Kriteria inklusi adalah anak
usia 0-13 tahun, dengan HIV positif dan menderita penyakit respiratorik. Data
yang dicatat meliputi umur, jenis kelamin, faktor risiko, status gizi, parut
BCG, diameter uji tuberkulin, riwayatkontak dengan pasien tuberkolosis,
kategori HIV, diagnosis penyakit respiratorik, outcome. Data klinis khusus
meliputi batuk kronik berulang, demam lama, sesak nafas, laboratorium rutin,
foto torak, dan kadar CD4, PCR.
Hasil. Sejak Januari 2002-Desember 2005, telah dirawat 85 anak yang
terinfeksi HIV, dengan 13 orang (15,2%) di antaranya meninggal. Tiga belas
orang (13/35) didiagnosisHIV berdasarkan serologi dan PCR, 24/35 hanya dengan
serologi, dan 1/35 orang dengan PCR. Sebanyak 38 (44,7%) orang menderita
infeksi respiratorik dengan pola penyakit: TB47,3%, pneumonia 44,7%,
pneumocytis corinii pneumonia (PCP) 13,1%. Pada penelitianini, didapatkan bahwa
3/38 (7,8%) anak HIV dengan penyakit paru meninggal karena pneumonia berat,
dengan 2/3 di antaranya pada kelompok umur 1-5 tahun. Penyebab kematian lainnya
adalah PCP 2/38 pasien (5,2%), dan tersangka sepsis pada 2 pasien (5,2%).
Kesimpulan. Pada anak HIV, TB merupakan penyakit respiratorik terbanyak,
diikuti pneumonia, sedangkan penyebab kematian terbanyak adalah pneumonia.
Penyakit respiratorik pada anak HIV dapat menjadi pembuka jalan untuk diagnosis
anak HIV.
Kata kunci: HIV, penyakit
respiratorik
Penulis: Finny Fitry Yani
Kode Jurnal: jpkedokterandd060099