PENGARUH KEMOTERAPI NEOADJUVANT TERHADAP EKSPRESI NFΚB DAN C-MYC PADA KARSINOMA NASOFARING JENIS UNDIFFERENTIATED
Abstrak: Patogenesis Karsinoma
Nasofaring (KNF) banyak dikaitkan dengan infeksi virus Epstein Barr. Virus ini
menyebabkan jaringan mengekspresikan Nuclear Factor Kappa Beta (NFκB).
NFκB dan c-myc merupakan faktor
transkripsi, yang menyebabkan proliferasi jaringan. Adanya ekspresi NFκB dan
c-myc merupakan dua faktor penting sebagai penanda terjadinya keganasan.
Pemberian kemoterapi neoadjuvant diharapkan dapat menghambat proses proliferasi
dan menyebabkan terjadinya apoptosis. Tujuan: Mengetahui pengaruh kemoterapi
neoadjuvant terhadap ekspresi NFκB dan c-myc pada KNF jenis undifferentiated
dan hubungan antara ekspresi NFκB dan c-myc. Metode dan bahan penelitian:
Penelitian eksperimen kuasi dengan rancangan one group before and after
intervention. Sebanyak 10 sampel dari
jaringan biopsi KNF jenis undifferentiated, masing-masing dilakukan pemeriksaan
ekspresi NFκB dan c-myc sebelum dan
sesudah pengobatan. Analisa dengan Uji statistk Wilcoxon signed Ranks test dan
Spearman’s menggunakan SPSS 15.0 program underwindow. Hasil penelitian: Setelah
kemoterapi neoadjuvant terjadi peningkatan signifikan (p=0,005) ekspresiNFκB
(1,11 ± 1,14 dibanding 4,92 ± 2,79) dan terjadi peningkatan signifikan
(p=0.025) ekspresi c–myc (1,15 ± 0,78 dibanding 3,04 ± 1,91). Analisis hubungan
antara ekspresi NFκB dengan c-myc pada KNF jenis undifferentiated memenuhi
garis liniar dan signifikan (p=0,001). Kesimpulan: Terdapat peningkatan
ekspresiNFκB dan c-myc sesudah kemoterapi neoadjuvant yang signifikanpada KNF
jenis undifferentiated. Terdapat hubungan signifikan antara ekspresi NFκB
dengan c-myc pada KNF jenis undifferentiated.
Kata kunci: karsinoma
nasofaring, kemoterapi neoadjuvant, NFκB dan c-myc
Penulis: Farida Nurhayati,
Muhardjo M, Made Setiamika, Dyah Ratna Budiani
Kode Jurnal: jpkedokterandd120389