Pengaruh Euthyroid Sick Syndrome pada Mortalitas Anak Sakit Kritis
Abstrak: Penelitian di
Indonesia tentang pengaruh euthyroid sick syndrome (ESS) pada mortalitas anak
memberikan hasil berbeda dan terbatas pada subjek anak dengan sepsis.
Tujuan. Menilai pengaruh ESS pada mortalitas dan faktor risiko mortalitas
pada anak sakit kritis.
Metode. Penelitian kohort prospektif dilakukan pada bulan Mei hingga Juli
2016 di PICU dan HCU RS Dr. Moewardi Surakarta. Sampel 40 anak diambil secara
konsekutif. Data dianalisis menggunakan statistik uji x2, uji t, dan regresi
logistik dengan program SPSS 20.0.
Hasil. Terdapat 40 subjek, 21 anak laki-laki, 25 anak dengan penyakit non
bedah dan 27 anak gizi baik. Kejadian ESS terdapat pada 27 (67,5%) anak dan 8
(29,6%) di antaranya meninggal. Faktor risiko yang berhubungan dengan
mortalitas adalah skor PELOD ≥20, sepsis dan penggunaan inotropik. Jenis
kelamin, usia, status gizi, dan jenis penyakit tidak berhubungan dengan
mortalitas. ESS tidak berpengaruh terhadap mortalitas (p=0,120; OR 5,05; IK95%:
0,56-45,64). Hasil analisis multivariat menunjukkan skor PELOD ≥20 merupakan
faktor risiko utama mortalitas (p=0,042; OR 14,48; IK95%: 1,10-190,42). ESS
tidak berpengaruh terhadap mortalitas (p=0,120; OR 5,05; IK95%: 0,56-45,64).
Kesimpulan. Euthyroid sick syndrome tidak berpengaruh pada mortalitas
anak sakit kritis, ESS terjadi pada 67,5% anak sakit kritis, dan skor PELOD ≥20
merupakan faktor risiko utama mortalitas.
Kata Kunci: euthyroid sick
syndrome; mortalitas; anak
Penulis: Ony Sapto Pramana,
Sri Martuti, Bambang Soebagyo
Kode Jurnal: jpkedokterandd170610