PENGALAMAN PASIEN HIPERTENSI PRIMER SUKU MINANG YANG MENJALANI PERAWATAN DI RUMAH


Abstrak: Hipertensi primer jika tidak dikendalikan dengan baik di rumah akan berkembang menjadi hipertensi sekunder yang dapat menimbulkan kerusakan pada organ target. Hipertensi primer sering disebut “Silent Killer” karena tidak memiliki gejala awal, pasien sering tidak menyadarinya dan tidak memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan sehingga meningkatkan angka kejadian hipertensi, pada umumnya prevalensi hipertensi primer meningkat di Provinsi Sumatera Barat pada masyarakat yang mayoritas bersuku Minang. Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam pengalaman pasien hipertensi primer suku Minang yang menjalani perawatan di rumah. jenis penelitian ini adalah fenomenologi deskriptif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Colaizzi yang terdiri dari 7 langkah. Jumlah partisipan dalam penelitian ini sebanyak 15 partisipan. Hasil penelitian ini membahas tentang pengalaman pasien hipertensi primer suku Minang yang menjalani perawatan di rumah. Penelitian ini mengungkapkan enam tema yaitu; (1) Pengetahuan dan pemahaman tentang hipertensi, (2) Kebiasaan yang dijalani, rutinitas sehari-hari dalam pengendalian tekanan darah di rumah, (3) Perasaan dan keyakinan terhadap kesehatan, (4) Hambatan dalam pengendalian tekanan darah di rumah, (5) Dukungan eksternal dalam pengendalian tekanan darah di rumah dan (6) Kepercayaan terhadap penggunaan terapi alternatif (alami). Saran bagi penderita hipertensi primer berjalan adalah latihan yang bagus. Hal ini dapat dilakukan setiap hari, latihan khusus tidak penting, yang terpenting adalah olahraga secara teratur, aktivitas fisik secara teratur dapat menurunkan tekanan darah dengan 5 sampai 10 mmHg.
Kata Kunci:  Hipertensi Primer, Suku Minang, Pengendalian tekanan darah di rumah
Penulis: Rina, Setiawan, Cholina Trisna Siregar
Kode Jurnal: jpkeperawatandd160307

Artikel Terkait :