Mortalitas Asidosis Metabolik Laktat dan Non-laktat di Unit Perawatan Intensif Pediatrik RSUP Sanglah
Abstrak: Hiperlaktasemia
terjadi pada pasien sakit berat disebabkan karena peningkatan produksi laktat
dan hambatan pengeluaran laktat. Konsentrasi laktat serum >5 mmol/L disertai
pH darah <7,35 disebut asidosis laktat. Prognosis asidosis metabolik laktat
lebih buruk dibandingkan asidosis metabolik non-laktat meskipun kadar asidosis
lebih ringan.
Tujuan. Membandingkan angka mortalitas pasien asidosis metabolik laktat
dan non-laktat yang dirawat di Unit Perawatan Intensif Pediatrik RSUP Sanglah,
serta mengetahui peran beberapa parameter laboratotium.
Metode. Rancangan penelitian kohort prospektif dengan pembanding
internal. Pasien yang mengalami asidosis metabolik, dianalisis dan angka
mortalitas dibandingkan antara asidosis metabolik laktat dan asidosis metabolik
non-laktat. Risiko relatif dihitung untuk mencari hubungan antara asidosis
metabolik laktat dengan mortalitas. Hubungan antara beberapa variabel
independen terhadap variabel dependen dilakukan analisis multivariat regresi
logistik.
Hasil. Di antara 80 pasien, terdapat perbedaan bermakna mortalitas
kelompok asidosis metabolik laktat (p= 0,025; RR= 2,81; IK 95% 1,129-6,991).
Kadar laktat (p: 0.007; IK 95% 0.037-0.121) dan pH darah (p: 0.013; IK 95%
-2.264- -0.361) menunjukkan hubungan yang bermakna terhadap mortalitas. Kadar laktat
>10 mmol/L dan pH darah <7,1 memperlihatkan mortalitas 100%
Kesimpulan. Asidosis metabolik laktat memiliki risiko relatif 2,81 terhadap
mortalitas, kadar laktat dan pH darah memiliki hubungan dengan kejadian
mortalitas. Terdapat perbedaan proporsi mortalitas pada kadar laktat >10
mmol/L dan pH darah <7,1.
Kata Kunci: mortalitas;
asidosis metabolik laktat; unit perawatan intensif pediatric
Penulis: Romy Windiyanto,
Suparyatha I B Gd, Sidiartha IGL, Budi Hartawan I N
Kode Jurnal: jpkedokterandd120371