MODEL PENGEMBANGAN KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT PERCONTOHAN DAN NON-PERCONTOHAN PROGRAM KESIAPSIAGAAN BENCANA BERBASIS MASYARAKAT (KBBM) DALAM MENGHADAPI ANCAMAN BANJIR


Abstract: Lembaga penanggulangan bencana dalam hal ini adalah Palang Merah Indonesia (PMI)  Provinsi Jawa Timur, PMI Kabupaten Bojonegoro dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro bekerjasama dengan Palang Merah Norwegia membentuk Program Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Masyarakat (KBBM) yang bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi ancaman banjir. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendapatkan model pengembangan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi ancaman banjir Bengawan Solo, dan secara khusus untuk mengetahui pengaruh pengetahuan, sikap dan persepsi risiko terhadap kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi ancaman banjir Bengawan Solo di Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey bersifat explanatory. Sampel penelitian ini adalah kepala keluarga yang berjumlah 81 KK untuk desa percontohan dan berjumlah 76 KK untuk desa non-percontohan. Pengambilan sampel menggunakan randomisasi cluster sampling. Data diambil menggunakan kuesioner. Analisis statistik dilakukan dengan uji Partial Least Square (PLS) menggunakan Sofware Smart PLS versi 2.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan, sikap dan persepsi risiko berpengaruh signifikan positif terhadap kesiapsiagaan masyarakat percontohan dan non-percontohan dalam menghadapi ancaman banjir Bengawan Solo. Model struktural pada kelompok sampel desa non percontohan dan desa percontohan memiliki relevansi prediktif yang baik bagi konstruk endogen kesiapsiagaan
Kata Kunci: Model Kesiapsiagaan, Bencana, Banjir, Masyarakat
Penulis: Rima Rianti
Kode Jurnal: jpkeperawatandd160280

Artikel Terkait :