Masalah pada Tata Laksana Anemia Aplastik Didapat
Abstrak: Anemia aplastik
adalah kegagalan sumsum tulang baik secara fisiologis maupun anatomis. Penyakit
ini ditandai oleh penurunan atau tidak ada faktor pembentuk sel darah dalamsumsum
tulang, pansitopenia darah perifer, tanpa disertai hepatosplenomegali atau limfadenopati.
Penanganan anemia aplastik masih merupakan masalah yang penting karenapatofisiologi
penyakit ini masih belum pasti. Tata laksana anemia aplastik terdiri dari tata laksana
suportif terhadap keadaan yang disebabkan oleh pansitopenia seperti anemia,
infeksidan perdarahan, serta tata laksana serta pengobatan yang bertujuan untuk
mengganti selinduk yang gagal dalam memproduksi sel-sel darah dan menekan
proses imunologis yangterjadi. Tata laksana kuratif terdiri dan transplantasi
sumsum tulang dan penggunaanobat-obat imunosupresan. Namun demikian tata laksana
anemia aplastik baik yang bersifat suportif maupun kuratif, dapat menimbulkan
masalah-masalah yang mempengaruhiprognosis pasien. Prognosis pasien anemia
aplastik umumnya buruk, sekitar dua pertigapasien meninggal setelah 6 bulan
diagnosis ditegakkan sebagai anemia aplastik.
Kata kunci: acquired aplastic
anemia, bone marrow transplantation, immunosupression
Penulis: Isyanto, Maria
Abdulsalam
Kode Jurnal: jpkedokterandd050085