KEJADIAN DYSMENORRHEA PRIMER PADA MAHASISWA YANG MENGALAMI STRESS DAN ANEMIA


Abstract: Angka kejadian dysmenorrhea di Indonesia sebesar 64.25 % yang terdiri dari 54,89% dysmenorrhea primer dan 9,36 % dysmenorrhea sekunder. Etiologi dysmenorrhea primer diantaranya faktor psikologis, faktor endokrin, kelainan organik, faktor alergi dan faktor konstitusi. Adanya perbedaan latar belakang sosio demografi, tingkat aktivitas dan tingkat kemampuan adaptasi diduga akan menyebabkan adanya keluhan stress. Tujuan penelitian, mengetahui hubungan stress dan anemia terhadap kejadian dysmenorrhea primer pada mahasiswa tingkat I DIII Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang.Rancangan penelitian ini analitik dengan pendekatan cross sectional. Seluruh populasi dalam penelitian digunakan sebagai sampel sebanyak 108 orang. Pengumpulan data menggunakan alat ukur kuesioner, memeriksa Hb serta melakukan wawancara untuk mengetahui kejadian dysmenorrhea primer. Analisis data yang digunakan univariat dan bivariat dengan chi-square.Berdasarkan hasil penelitian, proporsi stress dalam kategori stress sedang yaitu sebesar 50,93%, anemia sebesar 39,81% dan kejadian dysmenorrhea sebesar 30,55%. Hubungan antara stress dengan kejadian dysmenorrhea primer, hasil uji chi-square diperoleh p value 0,005 dan OR=3,7. Hubungan antara anemia dengan kejadian dysmenorrhea primer, hasil uji chi-square diperoleh p value  0,000 dan OR=6,3. Simpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan stress dan anemia terhadap kejadian dysmenorrhea primer pada mahasiswa tingkat 1 DIII Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang. Peneliti menyarankan mahasiswa untuk meningkatkan pengetahuan tentang dysmenorrhea,  mengendalikan stress, menjaga pola makan, istirahat yang cukup serta olahraga secara teratur untuk mengurangi resiko dysmenorrhea
Keywords: anemia, kejadian dysmenorrhea primer, stress
Penulis: Nyimas Aziza
Kode Jurnal: jpkeperawatandd150708

Artikel Terkait :