HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN MOLA HIDATIDOSA PADA SATU RUMAH SAKIT DI PROVINSI LAMPUNG
Abstract: Mola hidatidosa
merupakan kondisi kehamilan yang tidak normal, komplikasi yang dapat terjadi
perdarahan yang hebat sampai syok, perdarahan berulang yang dapat menyebabkan
anemia, infeksi sekunder, perforasi karena keganasan dan karena tindakan, dan
menjadi ganas (PTG), kira-kira 18-20% kasus akan menjadi koriokarsinoma.
Kematian akibat mola hidatidosa di
negara berkembang masihberkisar 2,2 - 5,7%, disebabkan perdarahan, infeksi,
eklampsi, payah jantung atau tirotoksikosis. Di Provinsi Lampung angka kejadian
masih cukup tinggi, data di RS Tingkat IV.02.07.04 Bandar Lampung tahun 2014, 25 kasus dari 965 orang ibu hamil yang
melakukan antenatal care(1:38). Di RSUD Liwa, Lampung Barat, tahun 2015, 12 kasus dari 608 orang ibu hamil
yang melakukan antenatal care (1:50). Di RSUD Dr. Hi. Abdoel Moeloek Provinsi
Lampung, tahun 2014, 53 kasus dari 1164 orang ibu hamil yang melakukan
antenatal care (1 : 21). Tujuan penelitian Untuk mengetahui hubungan usia dan
paritas dengan kejadian mola hidatidosa di RSUD Dr. Hi. Abdoel Moeloek Provinsi
Lampung tahun 2015. Penelitian korelasi
dengan desain case control. Populasinya
seluruh ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan di RSUD Dr. Hi.
Abdoel Moeloek Provinsi Lampung tahun 2015. sampel 53 kasus ibu hamil dengan
mola hidatidosa, perbandingan 1:1 untuk
kontrol. Analisis univariat diperoleh keterangan bahwa 31,1% responden yang
berusia < 20 tahun atau >35 tahun dan 53,8% ibu hamil yang multipara.
Analisis bivariat Ada hubungan antara faktor usia dengan kejadian mola
hidatidosa di RSUD Dr. Hi. Abdoel
Moeloek Provinsi Lampung tahun 2015 ( p value = 0,036), Tidak ada hubungan
antara faktor paritas dengan kejadian mola hidatidosa di RSUD Dr. Hi. Abdoel Moeloek Provinsi Lampung tahun 2015 (p
value = 1,000).
Keywords: Mola Hidatidosa
Penulis: Risneni
Kode Jurnal: jpkeperawatandd160407